Bangli, Baliglobalnews
Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, menghadiri acara pembagian bingkisan ikan mujair hasil panen masyarakat Desa Batur Utara, Kecamatan Kintamani melalui Program Gemarikan pada Minggu (7/11).
Acara yang di pusatkan di Balai Serbaguna Desa Batur Utara itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD I Komang Carles, Kepala Dinas PPKP I Wayan Sarma, Perbekel Batur Utara I Wayan Tinggal, pendamping desa dan tokoh masyarakat setempat.
Perbekel Batur Utara, I Wayan Tinggal, menyampaikan kegiatan Gemarikan adalah implementasi terhadap program Pemerintah Pusat dalam penanggulangan anak-anak dengan gizi buruk yang tergolong stunting. Kegiatan itu dilakukan dua kali, setiap enam bulan sekali dengan setiap kali pembagian sebanyak satu ton ikan mujair, dimana setiap kepala keluarga yang hadir mendapatkan satu setengah kilo gram ikan. Kemudian untuk para penglingsir atau para orang suci baik pemangku, paduluan, staf desa mendapatkan seberat tiga kg. Para pemucuk pura dan mantan perbekel, ketua BPD dan perbekel aktif mendapatkan 4 kg ikan yang total ikan didistribusikan satu ton. Dengan sumber dana dari dana desa yang jumlahnya mencapai 30%. Ikan yang dibagikan didapat dari para petani ikan di lingkungan masyarakat Batur Utara yang berlokasi di Danau Batur, sehingga secara tidak langsung telah memfasilitasi para petani ikan agar tidak kesulitan dalam pemasaran hasil ikan yang dibudidayakan.
“Harapan dengan kegiatan ini kami dari pemerintah desa secara tidak langsung mendukung program pemerintah pusat untuk pencegahan generasi stunting yang kami terjemahkan dengan pemenuhan protein masyarakat Batur Utara melalui Gemarikan,” katanya.
Selain itu, kata dia, berdasarkan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber bahwa kandungan protein dalam ikan Danau Batur sangatlah tinggi, sehingga diharapkan dalam jangka panjang jika dikonsumsi secara berkelanjutan akan sangat baik untuk pemenuhan gizi bagi tumbuh kembang anak.
Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga pada terobosan yang dilakukan Perbekel Desa Batur Utara. Pasalnya, apa yang menjadi program pusat telah diterjemahkan secara langsung oleh perbekel dengan “Gerakan Makan Ikan”. Hal ini adalah pertama kali dilihat dan tentu harus diketuk tularkan pada seluruh desa yang ada di kawasan Kintamani dan Bangli pada umumnya.
Selain telah melanjutkan program pusat untuk pemenuhan gizi bagi anak di Batur Utara, kata Diar, apa yang dilakukan ini juga memberi manfaat bagi petani ikan setempat, karena hasil panen ikan secara langsung dapat dipasarkan di daerah sendiri tanpa harus keluar biaya untuk pemasaran dan penditribusian dengan demikian pertumbuhan ekonomi dan perputaran uang tidak kemana-mana.
Ke depan, lanjutnya, pola-pola ini harus terus dikembangkan apalagi dengan pemanfaatan dana desa yang memungkinkan untuk dilakukan hal itu.
Wakil Bupati juga minta kepada masyarakat untuk secara bahu-membahu dan mulai membangkitkan rasa jengah dengan berkomitmen yang tinggi mulai berbenah untuk menyongsong kehidupan normal era baru, sehingga tidak perlu lagi merasa Kabupaten Bangli sebagai daerah tertinggal, karena pada kenyataannya Kabupaten Bangli dalam kondisi saat ini masih mampu bertahan dibandingkan daerah lain.
“Oleh karena itu, dengan potensi pertanian yang kita miliki harus kita kembangkan dan kita kolaborasikan dengan potensi pariwisata untuk bersiap-siap menyongsong kedatangan wisatawan ketika sudah betul betul normal nantinya,” tandasnya. (bgn003)21110703