Bangli, Baliglobalnews
Dalam rangka memperingati Hari Tumpek Wariga atau Tumpek Pengatag yang jatuh pada
Saniscara Kliwon Wuku Wariga, Pemerintah Kabupaten Bangli dipimpin Bupati Sang Nyoman Sedana Arta didampingi istri dan Wakil Bupati Wayan Diar didampingi istri sembahyang bersama serangkaian upacara wana kerthi di Pura Pucak Hyang Ukir Bangli, pada Sabtu (14/5).
Persembahyangan upacara wana kerthi yang dirangkaikan dengan penanaman pohon tersebut dihadiri oleh Perwakilan Forkompinda Kabupaten Bangli, pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli, camat se-Kabupaten Bangli serta masyarakat sekitar.
Kepala Bagian Kesra Setda Bangli,
I Gede Eddy Hartawan, mengatakan Tumpek Uduh yang juga disebut Tumpek Wariga, Tumpek Bubuh atau Pengatag, dirayakan setiap 6 bulan (kalender Bali) sekali pada hari Saniscara (Sabtu) Kliwon, wuku Wariga, tepat 25 hari sebelum Hari Raya Galungan. Pemujaan pada Tumpek Uduh adalah persembahan kepada manifestasi Tuhan sebagai Dewa Sangkara penguasa tumbuh-tumbuhan. Momentum ini sangat baik untuk manusia begitu pentingnya tanaman dan alam dalam arti yang sangat luas, sehingga menjadi harmoni dalam kehidupan ini.
Disebut juga Tumpek Bubuh, kata dia, karena saat itu dihaturkan bubur sumsum yang terbuat dari tepung. Disebut Tumpek Pangatag, karena mantra yang digunakan untuk mengupacarai tumbuhan disertai dengan prosesi ngatag, menggetok-getok batang tumbuhan yang diupacarai.
Pelaksanaan Tumpek Uduh ini merupakan wujud pelaksanaan ajaran Tri Hita Karana (tiga hubungan harmonis penyebab kebahagiaan), yaitu hubungan harmonis antara manusia dengan alam (tumbuh-tumbuhan).Makna dan esensi terpenting dan makna dari perayaan Tumpek Uduh adalah rasa terima kasih yang sangat dalam terhadap kekayaan alam yang melimpah ruah. Semua puja dan puji dilantunkan para pendeta, pemangku atau pemimpin upacara penuh dengan intisari terima kasih terhadap alam.
Sementara Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, menyampaikan persembahyangan Tumpek Wariga kali ini di Kabupaten Bangli dilaksanakan dengan menghaturkan bakti wana kerthi persembahyangan bersama di Pura Pucak Hyang Ukir Bangli serta melaksanakan penanaman berbagai jenis pohon kelapa di halaman parkir jaba sisi Pura Hyang Ukir seperti, kelapa udang, kelapa gading, kelapa sudamala, kelapa mulung serta kelapa gadang yang nantinya agar dapat dipergunakan sebagai sarana upakara oleh masyarakat.
Pihaknya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, agar bersama-sama menjaga alam dan tumbuhan sebagai bentuk bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. “Astungkara Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu memberkati kita semua,” tandasnya.
(bgn003)22051402