Transformasi Digital di Bali Semakin Akseleratif

Denpasar, Baliglobalnews

Advisor BI Provinsi Bali, Butet Linda HP mengatakan perkembangan transformasi digital di Bali yang semakin akseleratif, seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Besarnya potensi yang dimiliki Bali antara lain posisi Bali sebagai pusat destinasi wisata, peran aktif generasi-Z dalam adopsi teknologi digital, dan kesiapan digitalisasi Pemerintah Daerah,” kata Linda, dalam keterangannya di Denpasar, pada Sabtu (3/8/2024).

Dia mengatakan peningkatan transaksi digital di Provinsi Bali tidak terlepas dari upaya BI dalam memperluas akseptasi digital di masyarakat melalui tiga strategi utama yaitu, sinergi flagship event di daerah, digitalisasi sektor ritel dan pariwisata, serta kolaborasi dan sinergi dengan Pemerintah Daerah, otoritas terkait, dan industri sistem pembayaran.

Di sisi lain, kata dia, masih terdapat tantangan yang perlu mendapatkan perhatian seperti pemerataan infrastruktur pendukung (semua jaringan komunikasi, kanal pembayaran digital), peningkatan literasi digital masyarakat, dan peningkatan awareness masyarakat terhadap risiko keamanan transaksi digital.
Sebelumnya, dalam rangka mempercepat dan memperluas digitalisasi guna mendukung ekonomi dan pariwisata yang berkesinambungan dan inklusif di Bali-Nusra.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, menggelar rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Bali-Nusra, bertema Mendorong Digitalisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata yang Berkesinambungan dan Inklusif.
Dalam Rakorwil, diselenggarakan dua agenda High Level Discussion (HLD) yang dilaksanakan secara paralel, yakni Rapat Koordinasi (Rakor) Digitalisasi Sistem Pembayaran dan Rakor Pariwisata.

Dalam acara High Level Digitalisasi Sistem Pembayaran, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menyimpulkan hasil kesepakatan tindak lanjut untuk percepatan dan perluasan digitalisasi di Balinusra dengan 7 langkah strategis yaitu, peningkatan intensitas sosialisasi/edukasi, pengembangan infrastruktur, penguatan kolaborasi dan partnership.

“Keempat dilakukan perumusan solusi digital sesuai kebutuhan dan tantangan di daerah, kelima harmonisasi kebijakan, keenam optimalisasi peran industri sistem pembayaran, dan terakhir terus mengedepankan aspek inklusivitas agar digitalisasi menyentuh berbagai lapisan masyarakat,” katanya.(bgn008)24080311

#digital#pariwisata
Comments (0)
Add Comment