Mangupura, Baliglobalnews
Ketua DPD Partai Golkar Badung, Wayan Suyasa, menjadi satu-satunya kader partai beringin Badung yang disurvei oleh DPP Partai Golkar untuk maju pada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Serentak 2024 pada 27 November mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Wayan Suyasa usai menghadiri pembukaan seminar dan diskusi yang diselenggarakan oleh KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) Provinsi Bali di Ruang Madya Gosana, Sekretariat DPRD Puspem Badung pada Sabtu (27/4/2024).
Suyasa menyatakan proses di partai ada top down bahwa DPP sudah mengapresiasi kadernya. “Saya selaku Ketua Partai Golkar disurvei satu orang saja dari Partai Golkar di Badung, sehingga mudah-mudahan dari hasil survei ini bisa membuktikan. Kalau memang popularitas saya baik, pasti diapresiasi oleh DPP,” katanya.
Dia menyampaikan survei tidak mensyaratkan berapa agar diberikan rekomendasi. “Kita disurvei oleh lembaga yang punya branded di tingkat nasional seperti LSI, Polmark dan semua dipakai oleh Partai Golkar seluruh Indonesia. Sampai Juli nanti ada tiga kali survei. Artinya, survei popularitas dari masing-masing calon tersebut akan disampaikan baik ke DPP maupun figur secara pribadi oleh hasil survei. Yang dinilai itu ya bagaimana popularitas dan diterima oleh masyarakat Bandung tentang figur dari Partai Golkar,” katanya.
Suyasa menyebutkan hajatan perbedaan dalam konteks lima tahunan, perbedaan politik, perbedaan aspirasi itu diakui oleh undang-undang dengan dasar adanya pemilu yang diagendakan pada 27 November 2024 “Ada pilkada serentak di seluruh Indonesia, termasuk Bali dan utamanya Badung. Kami di Badung, khususnya dari Golkar mengapresiasi masyarakat yang sudah memberikan kepercayaan 24 persen. Secara great dalam menyampaikan atau menelorkan calon kepala daerah sudah diberikan kewenangan minimal 20 persen. Dengan dasar ini kami Partai Golkar sudah sering mendikler bahkan karena saya merupakan bagian dari ketua partai dan satu-satunya diberikan kewenangan dalam konteks survei internal partai Golkar yang dilakukan DPP, kami juga harus menjaga hal ini,” katanya.
Ketika ditanya tentang koalisi, Ketua KSPSI Badung itu menyatakan telah melakukan hal-hal apa yang semestinya. “Pertama, kami lakukan tentunya mendekatkan diri kepada masyarakat. Itu sah mencari popularitas diri, sowan dan lain sebagainya. Kedua, berkoalisi itu pasti, tentu berkoalisi dengan masyarakat karena pemilih memilih figur bukan partai,” katanya.
Selain dengan masyarakat, kata dia, juga berkoalisi dengan partai-partai yang searah dan mau berjuang dalam konteks Pilkada 2024. “Tentunya pesaing dalam hal ini wajar partai penguasa, PDI Perjuangan, itu juga kami hargai. Kami apresiasi bahwa mereka pasti akan menelorkan calon karena pemenang di Badung. Kita hargai. Tentunya ada komunikasi sementara di internal kami sama-sama partai yang lain, ada komunikasi secara lisan tetapi kami akan lakukan pertemuan-pertemuan secara langsung dengan ketua-ketua partai yang ada di Badung,” kata Wakil Ketua I DPRD Badung tersebut.
Suyasa menyatakan sebenarnya mengharapkan koalisi seperti di pusat. “Kami inginkan politik itu ada yang sedikit sehat, tidak singel mayoritas. Artinya, aspirasi-aspirasi agar bisa berkembang harapan masyarakat. Jika ada yang terlalu dominan, kami tidak bisa atau keputusan politik pasti voting. Selain musyawarah adalah voting, sehingga kami jika tidak diberi kesempatan ataupun partai lain tidak diberikan kesempatan, tetapi tetap singel mayoritas sehingga fungsi kontrol kami pasti tidak maksimal sehingga kami inginkan koalisi ini dengan partai lain yang ingin tidak single majority, kami ingin lakukan perkembangan lebih lanjut dengan komunikasi,” katanya.
Ketika ditanya apakah ada keinginan berkoalisi dengan PDIP, menyatakan partainya masih di bawah. Beda dengan PDI Perjuangan yang meraih 60 persen. “Kiranya beliau (PDI Perjuangan – red) akan maju sendiri. kami hargai dan Golkar pun siap maju, karena diberi tanggung jawab oleh masyarakat 24 persen,” katanya.
Intinya, kata dia, kita berproses, sekali lagi masing-masing partai berkomunikasi juga. Kita hargai partai-partai yang lain juga berkompetisi ingin memberikan yang terbaik bagi daerah Badung. Kita tunggu Langkah-langkah komunikasi ini, kami tidak menyebutkan nama tetapi berkomunikasi dengan seluruh elemen masyarakat dan elemen partai politik tentunya yang bersama-sama memiliki satu visi dan misi, minimal memberikan progress penyempurnaan untuk Badung ke depan.
Ketika ditanya sudah pasti tidak berkoalisi dengan PDI Perjuangan, dia berdalih bukan dirinya yang berkata seperti itu. “Bukan saya yang menyampaikan hal itu. Sekali lagi, beliau (PDI Perjuangan) yang perlu dipertanyakan, sudah mencapai 60 persen otomatis akan berusaha memberikan yang terbaik bagi kader-kadernya,” katanya.
Ketika ditegaskan apakah PDI Perjuangan sudah menutup pintu koalisi, lagi-lagi bukan dirinya yang menyampaikan itu. “Saya tetap berkomunikasi dengan siapapun. Yang jelas kami ingin ada di Badung itu tidak singel mayoritas, karena kepentingan masyarakat sehingga ada aspirasi yang berkembang untuk bisa mengontrol kebijakan-kebijakan politik yang dilakukan oleh pemerintah,” tandasnya. (bgn003)24042706