Denpasar, Baliglobalnews
Seorang pasien positif Sars-coV-2, I Made Amperawan, melarikan diri alias kabur dari RS PTN Unud, Jimbaran, Kutsel, Kabupaten Badung, tempat dia dirawat pada Jumat (11/9) pukul 06.00. Hingga kini yang bersangkutan belum kembali ke RS Unud atau ke rumahnya.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penananganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, belum bisa dimintai konfirmasi. Demikian pula dengan Anggota Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Bali, Gede Pramana, juga belum bisa dimintai konfirmasi. Kadis Kominfo Bali itu menyampaikan akan mengecek informasi tersebut. Namun hingga berita ini usai ditulis, Gede Pramana belum memberikan tanggapan.
Informasi yang dihimpun Sabtu (12/9) kemarin menyebutkan pasien yang kabur tersebut tinggal di Jalan Pulau Saelus, Sesetan. Pada Sabtu (5/9) I Made Amperawan menjalani tes swab metode Real Time PCR di Puskesmas 1 Denpasar Selatan. Keesokan harinya, Sabtu (6/9) hasil pemeriksaan Covid-19 PCR I Made Amperawan dinyatakan positif SARS-CoV-2.
Selanjutnya, pada Rabu (9/9), I Made Amperawan dirujuk ke RS PTN Unud dari Karantina BPK Pering Gianyar, dirawat di Ruang Isolasi EF (pasien rawat biasa). Namun yang bersangkutan kurang kooperatif terhadap perawat atau dokter, seperti tidak mau menjawab pertanyaan. Dia juga diketahui tiga kali melepas infus sendiri tanpa sepengetahuan dokter/perawat. Pada Kamis (10/9) Amperawan diketahui kencing di depan pintu toilet. Karena diduga depresi, dia diarahkan ke dokter kejiwaan/psikiatri. Sore harinya dilakukan pengecekan kondisi kesehatan untuk tensi, denyut nadi, napas dan saturasi oksigen normal atau tidak ada keluhan.
Ketika mengecek ke ruangan pada Jumat (11/9) pukul 06.00, yang bersangkutan tidak ada. Menurut dua pasien lainnya yang berada dalam satu ruangan, diduga Amperawan sudah mempersiapkan diri untuk kabur sejak malam hari.
Atas kejadian tersebut, seorang perawat melaporkan kejadian tersebut kepada dokter dan dilanjutkan ke Diskes Badung dan Satgas Provinsi Bali.
Pihak RS Unud sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga. Yang bersangkutan kabur dari RS PTN Unud diduga melalui pintu darurat yang memang selalu dalam kondisi terbuka sesuai SOP. Sampai saat ini pihak keluarga belum bisa berkomunikasi dengan Amperawan dan tidak kembali ke rumah atau ke keluarga.
Sementara Kadis Kesehatan Badung, dr. I Nyoman Gunarta, seperti kaget ketika dimintai konfirmasi. Dia menyatakan tidak ada menerima laporan adanya pasien Covid yang kabur. ”RS PTN koordinasi ke Dinkes Kota (Denpasar, net) dan Kepolisian. Coba rechek,” kata Gunarta setelah berkoordinasi dengan kabidnya.
Di sisi lain, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, ketika dihubungi lewa handphone tidak menjawab. Pesan tanya yang disampaikan lewat aplikasi WA hingga berita ini usai ditulis juga belum direspons oleh Kabag Humas Kota Denpasar itu. (bgn/din)20091243