Badung, Baliglobalnews
Rapat Paripurna DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Badung mengumumkan sekaligus menetapkan calon Bupati dan Wakil Bupati Badung terpilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Badung tahun 2020 di ruang rapat pimpinan Gedung DPRD Puspem Badung pada Selasa (26/1).
Rapat dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Badung, Putu Parwata, didampingi Wakil Ketua I, I Wayan Suyasa dan Wakil Ketua II, I Made Sunarta. “Kita sudah melalui proses dan semua sudah diatur oleh undang-undang, termasuk pemilihan bupati dan wakil bupati sudah diatur oleh undang-undang, kemudian diatur oleh KPU. Semua kita sudah laksanakan, sehingga mekanisme pemilihan bupati dan wakil bupati sudah dilaksanakan dan berjalan dengan baik,” katanyanya.
Parwata mengapresiasi kepada seluruh masyarakat Kabupaten Badung yang sudah penuh rasa tanggung jawab dengan hak pilihnya dengan baik. “Jadi masyarakat sudah menentukan hak pilihnya dengan baik. Satu kami berikan apresiasi tingkat kehadiran masyarakat Kabupaten Badung dari target KPU terpenuhi, 85 persen masyarakat Kabupaten Badung hadir dalam pemilihan,” katanya.
Menurut Parwata, dengan partisipasi pemilih yang tinggi, berarti ada satu kesadaran dalam membangun sebuah tatanan pemerintahan yang baik. Jika masyarakat tidak sadar, kata dia, mereka tidak mau aktif, sehingga ini artinya masyarakat sadar bahwa pentingnya pemerintahan itu, pentingnya terbentuk sebuah pemerintahan yang baik dan pentingnya pemerintah dipimpin oleh orang-orang yang baik. Makanya masyarakat sudah menentukan pilihannya hadir 85 persen dan menentukan pilihannya 94,6 persen.
“Itu artinya tingkat intelektual masyarakat sudah sadar. Jadi mereka yang memilih Koko (Kotak Kosong) itu kecil. Artinya, tingkat ketidaksadaran masyarakat rendah, tingkat kesadaran intelektual masyarakat untuk membangun pemerintahan yang baik ini sudah 94,6 persen. Artinya kepercayaan masyarakat kepada Giri Prasta ini besar harapannya untuk membangun Badung lebih baik,” ujarnya.
Dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan program-program dengan konkret, terutama program-program yang bersentuhan dengan ekonomi sosial masyarakat. “Karena kondisi sekarang ini adalah kondisi Covid-19 tentu yang harus diperhatikan adalah kesehatan masyarakat, sosial masyarakat dan ekonomi masyarakat terkait atau di luar daripada kebutuhan dasar pendidikan dan kesehatan,” tandasnya. (bgn003)21012610