Badung, Baliglobalnews
Jajaran Polres Badung dipimpin Kapolres Badung, AKBP Leo Dedy Defretes bersama warga masyarakat panen kacang edammame di Subak Tanah Yeng Krasan, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung, pada Rabu (22/12).
Kapolres menyatakan di tengah pandemi Covid-19 pihaknya terus berkiprah untuk membangkitkan ekonomi rakyat dengan mencari lahan tidur menjadi lahan produktif dalam kegiatan “Polisi Berkebun”. Dia menyebutkan Polsi Berkebun merupakan tantangan, di mana di masa pandemi banyak masyarakat yang tidak bekerja karena PHK. “Kami mencoba melakukan hal-hal kecil mensurvei lahan tidur untuk jadikan lahan produktif,” katanya usai memanen kacang.
“Ada empat kecamatan di Badung yang masuk wilayah hukum Polres Badung, yakni Kecamatan Petang, Mengwi, Abiansemal, dan Kecamatan Kuta Utara menjadi area kegiatan Polisi Berkebun,” katanya.
Di Kecamatan Abiansemal, kata dia, ada dua lokasi yang dikelola, yakni di Desa Sedang ditanami edamame dan di Desa Bongkasa ditanami jagung. “Wilayah Polsek Kuta Utara, di Desa Canggu ditanami sayur-sayuran. Itu dilakukan di tanah milik Pemprov Bali eks lahan TPA dan di Polsek Mengwi bertani tanaman jagung, sayur-sayuran, babi, dan ikan lele, serta di Petang ditanami mentimun dan tomat,” katanya.
Dia menyebutkan program unggulan Polres Badung itu serasi dengan program tangguh dewata yang ada di Pulau Dewata ini yakni tangguh keamanan, tangguh ketahanan pangan dan tangguh kesehatan.
“Kami mengimplementasikan pemolisian proaktif, dimana petugas Polri turun dan berbaur langsung dengan masyarakat. Bertani inilah yang dimaksud tangguh ketahanan pangan salah satu dari 3 hal penting dalam Tangguh Dewata,” katanya.
Kapolres mengharapkan masyarakat membuka diri untuk menceritakan apa yang sedang terjadi di lingkungannya, sehingga terwujud situasi yang aman, tertib, tentram kerta raharja.
Sementara Pekaseh Subak Tanah Yeng Krasan, Agus Gede Widita, mengatakan lahan yang digunakan ‘Polisi Berkebun merupakan milik warga Desa Sedang yang tidak digunakan karena perbaikan irigasi. “Saat ini air hanya mengalir seminggu sekali. Oleh karena itu, kami memilih untuk tanam edamame karena tidak membutuhkan air terlalu banyak dan masa pemeliharaannya tidak lama, hanya 70 hari dan lahan ini luasnya 0,20 hektare ditanami 12 kilogram bibit kacang edamame,” katanya.
Menurut dia, kegiatan Polisi Bertani sangat membawa dampak positif bagi warga masyarakat Desa Sedang. “Setiap pagi kami 40 orang kelompok tani di sini selalu berbaur dengan polisi yang datang merawat tanaman ini. Selama ini tidak ada kriminalitas di desa kami. Pernah hampir terjadi pencurian sapi, tetapi berkat adanya polisi yang berbaur di desa, sapi milik warga kami akhirnya tidak hilang,” katanya.
Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, menyebutkan program “Polisi Berkebun” Polres Badung memberikan kontribusi yang sangat positif bagi ketahanan ekonomi keluarga maupun ketahanan ekonomi masyarakat secara umum.
“Apa yang dilakukan oleh Polres Badung saat ini sejalan dengan upaya yang sedang dirintis oleh pemerintah. Khusus di Badung secara ketahanan pangan untuk kebutuhan beras surplus antara 3.000-7.000 ton per tahun. Untuk jagung dan kedelai masih kurang,” katanya.
Di sisi lain, Direktur Binmas Polda Bali, Kombespol Arum Priyono mengatakan kegiatan Polisi Berkebun sangat bagus sekali, agar terus bisa dilanjutkan dan tidak berhenti hanya panen.
“Kita akan perbanyak lahannya dengan mengolah lahan tidur milik masyarakat bersama masyarakat. Saya harapkan masyarakat supaya bertani lebih intens lagi sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Sebenarnya setiap jengkal tanah di Bali ini subur,” pungkasnya.
(bgn003)21122217