Plh. Bupati Adi Arnawa Hadiri Pengukuhan Bendesa Adat Tanjung Benoa

Badung, Baliglobalnews

Plh. Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, menghadiri pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Tanjung Benoa di Pura Desa Tanjung Benoa, Sabtu (20/2). Pengukuhan dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Plh. Bupati Badung, Wayan Adi Arnawa, menyampaikan selamat kepada Bendesa dan Prajuru Desa Adat Tanjung Benoa yang dikukuhkan. Ke depan, pihaknya berharap agar bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Pasalnya, Bendesa Adat merupakan ujung tombak, mitra kerja Pemerintah Kabupaten Badung, sehingga diharapkan terus menjaga sinergitas antara desa adat dengan pemerintah, baik itu desa dinas, kelurahan, kecamatan maupun pemerintah Kabupaten Badung. Pihaknya tidak mau ada dikotomi pemerintahan dari desa dinas dan desa adat.

”Karena bagaimanapun muara dari tata kelola pemerintahan kita adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat kita. Jangan ada dikotomi ada pemerintahan dinas dan pemerintahan desa adat. Ini yang saya harapkan ke depan,” ucapnya.

Lebih-lebih saat ini, kata dia, semua sedang menghadapi wabah Covid-19. Seperti disadari bersama, kalau virus ini masih ada di Badung maupun di Bali, tentu akan menjadi hambatan yang besar. Pasalnya, Badung sebagai daerah tujuan wisata, yang notabene sangat berharap dari sektor pariwisata. Sedangkan kalau wabah ini masih ada, tentu keamanan dan kenyamanan tidak akan terjadi di wilayah Kabupaten Badung.

Untuk itulah pihaknya mengajak dan mengimbau kepada prajuru adat yang baru agar bersama-sama untuk menjadi contoh dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sehari-hari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

”Mari bersama-sama menyatukan diri. Badung yang mengandalkan pariwisata, apalagi Tanjung Benoa merupakan daerah yang mengandalkan pariwisata. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, tentu menjadi kendala. Kalau kita tidak bersama-sama tentu sulit. Pengawasan penanganan Covid agar terus dilakukan dengan menjalin sinergi dengan semua pihak,” tegasnya.

Usai pengukuhan, Bendesa Adat Tanjung Benoa, Made Wijaya, mengatakan sudah menyiapkan sejumlah program sesuai dengan awig-awig. Untuk program jangka pendek ditarget selama satu tahun di parhyanganpawongan dan palemahan. Sedangkan untuk program jangka menengah dua tahun dan jangka panjang ditarget tiga tahun.

Dalam pawongan, program jangka pendek yang akan dilakukan akan merivisi awig-awig agar mengikuti apa yang sudah diberikan oleh MDA dan mengevaluasi seiring berjalannya waktu. Sementara program lain, meski di tengah pandemi Covid-19, sudah tentu pihaknya perlu mengantisipasi yadnya-yadnya dalam setahun.

Dengan kondisi ekonomi yang terganggu akibat Covid-19, tentu juga berdampak pada sektor ketahanan pangan warga. Untuk itu, dalam program Nyepi ini, pihaknya akan membantu dari dana desa adat dan juga berharap ada bantuan dari pihak ketiga.

Menyambut Galungan dan Nyepi, program stimulus bisa berlanjut untuk membantu kebutuhan pokok masyarakat berupa sembako seperti yang sudah rutin dilakukan sebelumnya. ”Situasi seperti sekarang, ketahanan pangan masyarakat, karena tidak memiliki sawah, tentu sangat membutuhkan,” katanya.

Sementara di palemahan, potensi yang mandek saat ini, usaha yang sudah dikelola desa adat, juga akan dimaksimalkan untuk mengantisipasi melalui tabungan yang masih tersimpan di LPD. ”Ada 3 hal yang sudah saya konsep dalam visi misi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, di parahyangan, palemahan dan pawongan,” katanya.

Hadir Ketua MDA Kabupaten Badung, AA Putu Sutarja; Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta, bersama unsur Muspika, bendesa adat se-Kuta Selatan, serta undangan lainnya. (bgn003)21022201

adiarnawapengukuhanbendesaadatplhbupatibadungtanjungbenoa
Comments (0)
Add Comment