Olah Sampah Jadi Berkah, BI Bali Bantu Mesin Pencacah Di Klungkung

Denpasar, Baliglobalnews

Melalui Program Sosial, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyerahkan bantuan satu unit mesin pencacah sampah kepada Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, guna berpartisipasi penanganan sampah di Bali.

“Sebagai wujud kepedulian sosial Bank Indonesia di bidang lingkungan hidup, kami menyerahkan bantuan mesin Pencacah sampah,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.

Menurut Trisno, permasalahan sampah sudah menjadi wacana yang cukup lama di Bali. Sebagai daerah tujuan wisata, kebersihan tentu menjadi prioritas bagi pengembangan pariwisata Bali.

Sehingga sampah merupakan permasalahan kompleks yang harus ditangani bersama. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa setiap hari Bali menghasilkan sampah sekitar 1,5 juta ton setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 52% merupakan sampah yang tidak dikelola dan dibuang begitu saja di tempat pembuangan akhir (TPA).

“Untuk itu, Desa Kusamba merupakan salah satu desa percontohan TOSS. Warga Desa Kusamba peduli dengan pentingnya pengolahan sampah dan telah memiliki Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R yaitu reuse, reduce, dan recycle. Pengolahan sampah di desa ini telah melalui beberapa tahap sehingga sampah tersebut memiliki kebermanfaatan,” ucap Trisno.

Sebagai salah satu destinasi wisata di Bali, lanjut Trisno, Kabupaten Klungkung juga memproduksi sampah cukup tinggi. “Kabupaten Klungkung mencoba mengatasi permasalahan sampah tersebut melalui strategi pengelolaan sampah sendiri yaitu program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS), di mana salah satu produk unggulannya adalah produksi briket bahan bakar yang dibuat dari fermentasi cacahan sampah organik dan anorganik,” katanya.

Sebelumnya, program yang diluncurkan pada 12 Desember 2017 ini merupakan kerjasama antara Pemkab Klungkung dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN dan Indonesia Power (IP). Pada proses pengolahannya, TOSS melakukan beberapa tahap. Mulai dari pengumpulan sampah, peuyeumisasi (teknik mengubah sampah menjadi gas menggunakan alat bio aktivator), hingga briketisasi.

Program ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, temasuk Gubernur Bank Indonesia. TOSS menjadi inspirasi bagi sejumlah pemerintah daerah dalam menangani persoalan sampah.

“Pada tahun 2018, kami telah memberikan satu unit mesin pellet vertikal kepada Desa Paksebali, Kec. Dawan, Kab. Klungkung. Kemudian pada tahun 2019, kami melakukan pendampingan pengembangan Desa Paksebali sebagai Desa Wisata,” tutup Trisno (bgn008)20110405

bankindonesiabantuanklungkungmesinpencacahtrisnonugroho
Comments (0)
Add Comment