Ny. Koster Ajak Perempuan Bali Jadi Agen Sosialisasi

Denpasar, Baliglobalnews

Ny. Putri Suastini Koster selaku Manggala Utama Paiketan Krama Istri (Pakis) Bali mengajak perempuan Bali turut menjadi agen sosialisasi pemahaman tugas dan kewajiban sebagai warga atau krama pada satu wilayah dalam mabraya (bermasyarakat). 

Ny. Koster mendukung keberadaan Pakis sebagai organisasi ex officio dari istri Bendesa Majelis Desa Adat. Organisasi ini sebagai fungsi untuk mendukung tugas-tugas MDA sebagai lembaga adat yang memiliki payung hukum yakni Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019.

Pada organisasi itu terdapat hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga Bali terkait dengan NKRI dan Bali merupakan frame dari ke-Bhineka Tunggal Ika-an. ”Jika ada kekuatan yang ingin merusak tatanan kenusantaraan, kita dapat menepis dengan memperkuat adat, karena dengan melalui kelembagaan dan desa adat kita dapat tumbuhkan kesadaran bahwa kita tumbuh di atas tapal batas perjuangan, sehingga harus mandiri dalam sumber daya manusia sekaligus guyub (bergotong royong) dalam memberantas radikalisme yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan,” katanya.

Selanjutnya langkah awal sebagai lembaga yang baru dilantik, Ny. Putri Koster mengajak agar semua komponen dan perangkat yang masuk sebagai Pakis untuk disiplin dalam berorganisasi, namun harus ramping sehingga mampu berjalan bersama-sama dengan program pemerintah yang sedang dilakukan.

”Mari kita mengisi diri dengan banyak membaca sehingga memiliki bekal ilmu dan wawasan untuk kita bagi kepada banyak pihak nantinya,” katanya.

Untuk dapat menguasai dan melaksanakan sosialisasi (pada tahun pertama) terkait bagaimana tugas dan kinerja yang melekat pada organisasi ini, Ny Koster bersama jajarannya akan melaksanakan sosialisasi terlebih dahulu, sehingga nantinya akan masuk dan diterima ditengah masyarakat luas.

Desa adat sebagai kesatuan masyarakat hukum adat berdasarkan filosofi Tri Hita Karana yang berakar dari kearifan lokal Sad Kerthi, dengan dijiwai ajaran agama Hindu dan nilai-nilai budaya serta kearifan lokal yang hidup di Bali, sangat besar peranannya dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara sehingga perlu diayomi, dilindungi, dibina, dikembangkan, dan diberdayakan guna mewujudkan kehidupan Krama Bali yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Pembekalan Pakis diisi oleh tiga narasumber yakni Ketut Sumarta (Penyarikan Agung MUDP), Made Wena (Petajuh Bendesa Agung Bidang Kelembagaan PMA) dan Dewa Made Ardhana (Sekretaris PMA).(bgn122)20111327

agensosialisasinyputrikosterperempuanbali
Comments (0)
Add Comment
Check this open-source AI editor on GitHub.