Badung, Baliglobalnews
Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung meninjau penerapan protokol kesehatan (prokes) pembelajaran tatap muka siswa di SD 1 Lukluk, Kecamatan Mengwi, Badung, pada Selasa (12/10).
Ketua Komisi IV DPRD Badung, Made Sumerta, mengatakan kunjungan kerja tersebut untuk mengecek penerapan prokes PTM apakah sudah sesuai atau belum dengan aturan yang ada dan arahan dari dewan.
Sumerta didampingi anggota Komisi IV: Nym Gede Wiradana, Ni Luh Putu Rara Ita Sukmadewi, Made Sekarini, Luh Gede Mediastuti, Made Suwardana, Gede Ariyanta, dan Suweni menilai penerapan prokes di SD 1 Lukluk secara umum sudah sangat baik, sesuai dengan aturan prokes, mulai dari pengecekan suhu di pintu gerbang, tempat mencuci tangan dan hand sanitizer, menjaga jarak hingga jumlah siswa di dalam kelas 50 persen dari daya tampung.
“Hanya ada sedikit evaluasi dari kami, anak-anak pulang sekolah sempat berkerumun ke warung. Kemudian keran air untuk cuci tangan agar benar-benar dapat mengalirkan air selama cuci tangan,” katanya usai pertemuan dengan kepala sekolah dan guru-guru di SD 1 Lukluk.
Menurut Bendesa Adat Pecatu tersebut, untuk menghindari siswa berkerumun, pihak sekolah diminta untuk berdialog dengan orangtua siswa untuk mencari solusi. “Kenapa orangtua anak-anak terlambat jemput atau kenapa mengantar lebih awal yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Koordinasikan satgas sekolah dan satgas Covid-19 di desa. Kita carikan solusinya. Tapi secara umum di SD 1 Lukluk ini sudah sangat baik sekali,” katanya.
Politisi dari PDI Perjuangan itu juga meminta ke depan penerapan prokes pada PTM makin ketat. “Bukannya makin longgar, tapi harus makin ketat agar PTM tidak menjadi klaster baru. Kalau sampai jadi klaster, PTM bisa ditunda lagi,” katanya.
Selain Anggita Komisi IV, hadir pula pada peninjauan itu Kadis Kesehatan Badung Nyoman Gunarta, perwakilan Dinas Pendidikan, Camat Mengwi, dan Lurah Lukluk. (bgn003)21101110