Mangupura, Baliglobalnews
Komisi II DPRD Badung menyoroti nilai anggaran untuk program monitoring dan evaluasi (monev) lebih besar dibandingkan untuk program dan kegiatan kepariwisataan berupa pengembangan dan penataan destinasi yang telah dirancang.
Hal tersebut terungkap dalam rapat kerja (raker) Komisi II DPRD Badung dengan jajaran Dinas Pariwisata Badung, yang membahas tentang pendalaman RAPBD 2022 pada Kamis (21/10).
Ketua Komisi II DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti, yang memimpin raker tersebut meminta dinas terkait segera melakukan penyesuaian terhadap anggaran yang dinilai tidak realistis tersebut. “Mohon nanti bisa dievaluasi sebelum kami mengevaluasi. Jangan sampai anggaran monevnya lebih besar daripada program dan kegiatan. Seperti program pembuatan ikon Pantai Seseh, anggarannya Rp 200 juta, monevnya habis Rp 100 juta,” katanya didampingi anggota komisi yakni I Gusti Lanang Umbara dan Ni Luh Kadek Suastiari.
Dia berharap dalam merancang program hendaknya logis dan realistis. Kendati demikia, pihaknya memahami kesulitan yang dihadapi OPD dalam menyusun anggaran. “Mohon nanti anggaran monev disesuaikan. Saya paham, saya paham dalam mempersiapkan ini (program, red) teman-teman di OPD sangat sulit. Tapi yang realitis dan logis,” tegasnya.
Dalam rancangan penjabaran APBD 2022 telah dialokasikan anggaran kepariwisataan sebesar Rp 22.578.679.643 untuk mendukung pelaksanaan program prioritas pariwisata. Seperti program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata Rp 5.152.265.626, program pemasaran pariwisata Rp 3.716.732.674. Dalam penjabaran rancangan anggaran tersebut juga termasuk anggaran monitoring dan evaluasi.
Anom Gumanti juga menyoroti pemilihan negara yang menjadi target promosi pariwisata di 2022 yakni Australia dan New Zealand. Dua negara yang ditetapkan tersebut tidak termasuk dalam 19 negara yang telah diizinkan pemerintah masuk Bali. “Apa pertimbangannya memilih Australia dan New Zeland? Kan ada 19 negara yang open border kenapa mesti dua negara itu?” katanya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Badung, AA Yuyun Hanura Enny, menyatakan akan mebahas kembali apa yang menjadi saran wakil rakyat dalam penyusunan anggaran kepariwisataan. Dia juga menjelaskan pemilihan kedua negara tujuan promosi tersebut merupakan pasar potensial pariwisata Bali. “Tentunya ada kajian lainnya yang melatari kenapa kedua negara itu dipilih,” katanya. (bgn003)21102127