Denpasar, Baliglobalnews
Gubernur Bali, Wayan Koster, didampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, mengajak seluruh stakeholder untuk menjadikan Hari Pangan Sedunia Tingkat Daerah Provinsi Bali Ke-41 Tahun 2021 sebagai momentum untuk membenahi sektor pertanian di Pulau Dewata, serta sektor lainnya yang berkaitan dengan pangan.
“Kita jangan sampai melakukan impor beras hingga impor garam. Padahal di Bali Kita surplus beras dan surplus garam,” tegas Gubernur Wayan Koster dalam pidatonya di acara Peringatan Hari Pangan Sedunia Tingkat Daerah Provinsi Bali Ke-41 Tahun 2021 pada Rabu (3/11) di Balai Subak Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Peringatan Hari Pangan Sedunia Tingkat Daerah Provinsi Bali Ke-41 Tahun 2021 yang mengambil tema ‘Pertanian Organik Mewujudkan Kedaulatan Pangan, Lingkungan dan Kehidupan yang Lebih Baik’ ini dihadiri secara langsung oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bersama Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita Provinsi Bali, Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra bersama Ketua Dharma Wanita Provinsi Bali, Ny. Widiasmini Indra, Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta bersama Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung, Ny. Ayu Suwirta, Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom, Plt. Dinas Pertanian Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana, dan Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur menegaskan diperlukan implementasi nyata dan dikerjakan dengan serius untuk membangun pertanian organik dari hulu sampai hilir sesuai dengan Perda Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik, yang sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yang mengandung makna: Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama Bali dan Gumi Bali Sesuai dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat Secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.
Gubernur menyebutkan program prioritas Pemerintah Provinsi Bali salah satunya yaitu pada bidang: Pangan, Sandang dan Papan. “Soal pangan menjadi perhatian serius kita, maka arah kebijakan kita bagaimana Bali ini mampu memenuhi kebutuhan pangan yang kita konsumsi untuk kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, kita juga fokus menjalankan pembangunan ekonomi sambil terus menjalankan agenda sedang berjalan,” katanya.
Dia menyebutkan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan berupa konsep Ekonomi Kerthi Bali yang merupakan suatu ekonomi yang dibangun, dikembangkan untuk mewujudkan Bali Berdikari di bidang Ekonomi dengan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dengan menerapkan 11 prinsip, yaitu: 1). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan dari sikap mensyukuri/memuliakan kekayaan, keunikan, dan keunggulan sumber daya lokal Alam Bali beserta Isinya sebagai anugerah dari Hyang Pencipta; 2). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan sesuai potensi sumber daya lokal Alam Bali beserta isinya; 3). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan oleh Krama Bali secara inklusif, kreatif, dan inovatif; 4). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan berbasis nilai-nilai adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal Bali; 5). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan dengan menjaga ekosistem Alam dan Budaya secara berkelanjutan; 6). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas perekonomian lokal Bali, berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing; 7). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan dengan mengakomodasi penerapan/perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta teknologi digital; 8). Ekonomi yang memberi manfaat nyata guna meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan Krama Bali secara sakala-niskala; 9). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan dengan asas gotong-royong; 10). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan untuk meningkatkan ketangguhan menghadapi dinamika perkembangan zaman secara lokal, nasional, dan global; dan 11). Ekonomi yang menumbuhkan spirit jengah dan cinta/bangga sebagai Krama Bali. “Ekonomi Kerthi Bali telah dilaunching pada Rabu, 20 Oktober 2021,” jelas orang nomor satu di Pemprov Bali ini.
Selama ini, lanjutnya, kita terlalu tergantung pada sektor pariwisata saja. Kita juga sangat berpengalaman, bahwa pariwisata ini sangat tergantung dari faktor luar dan sesuatu yang tidak bisa Kita kontrol, dan diterminannya ditentukan pihak luar, kemudian sangat sensitif terhadap persoalan-persoalan keamanan, kebencanaan alam maupun non alam. “Termasuk pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pariwisata berhenti total. Sehingga ekonomi Kita mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi 9,31 % di tahun 2020. Jadi pandemi telah memberikan pelajaran kepada kita semua. Kita harus kembali pada potensi alam, manusia, dan kebudayaan Bali yang memiliki keunggulan, keunikan, serta kekayaan alam yang sangat kuat dengan tradisinya,” jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Karena itu, di dalam Ekonomi Kerthi Bali yang menjadi prioritas pertama sebagai fundamental keunggulan perekonomian Bali yang pertama adalah: 1). Sektor Pertanian dalam arti luas termasuk Peternakan dan Perkebunan; 2). Sektor Kelautan/Perikanan; 3). Sektor Industri; 4). Sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi; 5). Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan 6). Sektor Pariwisata. “Jadi Kita mengubah mindset lebih dulu, supaya ini menjadi visi dan gerakan Kita bersama untuk memperkuat struktur dan fundamental perekonomian Bali,” tambah Gubernur Koster. (bgn003)21110404