Badung, Baliglobalnews
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana (Unud) berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung dan Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) menyelenggarakan pemeliharaan dan pembersihan pantai di lingkungan Tahura Ngurah Rai, Pulau Pudut, Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pada Jumat (23/9/2022) lalu.
“Kegiatan ini dalam rangka peringatan HUT ke-64 dan BK ke-41 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana,” kata Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Made Sri Satyawati.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut serta dalam acara pengabdian kali ini. Sri Satyawati juga menyampaikan pesan agar diperkenankan apabila nanti ada mahasiswa yang datang dan melakukan penelitian terkait bahasa dan budaya di lingkungan Tahura.
Hal itu disampaikan, karena dirinya merupakan salah satu peneliti yang mendokumentasi bahasa dan budaya dengan tujuan membangkitkan bahasa dan budaya yang ada di daerah tersebut.
“Saya adalah salah satu peneliti yang terkait dengan dokumentasi bahasa dan budaya, jadi penelitian saya itu dari sejak tamat S3 tahun 2010 itu sudah melakukan penelitian tersebut. Jadi, budaya kita masih ada, tapi bahasanya kadang-kadang hilang atau kadang-kadang bahasanya masih, budayanya hilang. Kalau bisa ini akan diteliti, kemudian kita bangkitkan lagi budaya dan bahasanya. Jadi, tadi saya mendengar bahwa bahasanya masih mereka (warga di sekitar Lingkungan Tahura, Pulau Pudut) gunakan sementara beberapa hal yang terkait dengan budaya itu sudah mulai pudar. Nah kalau masih hidup dan mereka masih bisa perlihatkan, apa salahnya kita melakukan penelitian itu,” katanya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung, I Wayan Darma, menyampaikan selamat kepada Fakultas Ilmu Budaya Unud karena telah mencapai umur yang ke-64. “Saya mengapresiasi kegiatan ini, karena telah melakukan suatu kegiatan berupa pengabdian yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan dan sekaligus memelihara keberlangsungan kehidupan di kawasan Tanjung Benoa,” katanya.
Darma juga mengajak semua yang hadir untuk lebih memperhatikan dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Wakil Ketua Pelaksana BKFIB 2022, I Made Sanjay Mulyadi Pramana, menjelaskan pengabdian berupa pemeliharaan dan pembersihan kawasan mangrove dipilih karena dari Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya sendiri belum pernah melakukan pengabdian berupa pembersihan di hutan mangrove.
“Kegiatan ini dilaksanakan agar menjadi sesuatu yang baru dan berbeda dari kegiatan-kegiatan lainnya karena pembersihan di Pura sudah sering dilaksanakan pada BTHK,” katanya.
Selain itu, kegiatan ini juga bekerja sama dengan pihak dosen, BPBD, dan juga lingkungan sekitar. Jadi menurut panitia, pengabdian di lingkungan mangrove merupakan pilihan terbaik yang dapat dilakukan.
Dengan mengusung tema “Bekerja Bersama untuk FIB Unggul, Mandiri, dan Berbudaya”, Mulyadi Pramana dan segenap Panitia Pelaksana BTHK 2022 berharap agar ke depannya dapat mempererat lagi hubungan mahasiswa, dosen dan pegawai yang ada di FIB.
Dia juga memberikan penjelasan bahwa kegiatan pengabdian khususnya pemeliharaan dan pembersihan ini bertujuan untuk mengabdi kepada masyarakat dan agar dapat memberikan kontribusi di kegiatan pembersihan.
Berita ini juga dapat diakses melalui http://www.unud.ac.id. (bgn008)22092706