Badung, Baliglobalnews
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya, mengajak para penyintas dan korban Bom Bali serta masyarakat Bali untuk berdamai dengan masa lalu sekaligus mengambil titik awal untuk bertransformasi menjadi lebih baik.
“Mari kita semua berdamai dengan masa lalu. Peristiwa ini tentu memberikan kita pilihan untuk terus berada dalam kebencian atau berubah dan bertransformasi, melangkah bersama menciptakan perdamaian,” kata Mahendra Jaya dalam doa bersama pada momen peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali I di Jalan Legian, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung pada Kamis (12/10/2023) malam.
Pj, Gubernur Bali mengatakan meskipun sudah 21 tahun, kejadian kemanusiaan tersebut tetap menjadi sebuah perenungan penting agar kejadian serupa tidak terulang lagi. “Mari bulatkan tekad agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Peringatan hari ini sangat penting untuk kita sebagai pengingat bahwa tidak ada yang lebih baik dibanding perdamaian dan kehidupan,” kata pria kelahiran Singaraja tersebut.
Dia juga mengingatkan pentingnya keberadaan Bali sebagai kawasan wisata dunia yang tentu membuatnya sangat tergantung pada faktor-faktor keamanan. “Bali sangat berkepentingan dengan hal tersebut karena sebagai kawasan wisata, orang berwisata tentu sangat perlu rasa keamanan, bebas dari rasa ketakutan. Mari bersama kita berdoa, memohon agar kekerasan tidak lagi menghantui kita, bersama-sama menjadi agen perdamaian,” katanya.
Sementara Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Hasto Atmojo Suroyo, mengatakan LPSK terus mendorong agar korban tindak pidana terorisme mendapatkan perhatian dari negara. “Sampai kini untuk korban dan penyintas Bom Bali 1 dan 2, negara sudah menyalurkan hampir Rp 14 miliar. Hanya karena terbentur perundang-undangan, pemberian kompensasi berlaku 3 tahun setelah kejadian. Hal ini perlu jadi perhatian, mungkin ada pengajuan judicial review karena sudah sepantasnya negara hadir dan tuntas membantu para penyintas dan korban terorisme,” ujarnya.
Hadir Mantan Gubernur Bali yang juga anggota DPD RI Made Mangku Pastika serta Kepala BNPT Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, para konsulat jenderal negara sahabat yakni AS, Australia, Jepang dan Inggris. Selain doa bersama acara juga ditandai peletakan karangan bunga di Monumen Bom Bali (Ground Zero) serta penaburan bunga. (bgn003)23101303