Buka Mahasabha IV Maha Warga Bhujangga Waisnawa, Gubernur Bali: Jangan Khianati Leluhur, Nanti Kena Pastu

Denpasar, Baliglobalnews

Gubernur Bali, Wayan Koster, mengingatkan umat Hindu Bali jangan pernah lupa keberadaan leluhurnya. Hal itu ditegaskan Gubernur ketika membuka Mahasabha IV Maha Warga Bhujangga Waisnawa (MWBW) di Gedung Nari Graha, Denpasar, pada Minggu (14/2). Pembukaan ditandai oleh Gubernur memukul kulkul ageng dengan irama ban-ban dan diikuti di dua kulkul lainnya oleh Ketua MDA Bali dan Ketua Moncol Maha Warga Bhujangga Waisnawa dengan irama ngempang.

Dalam sambutannya, Gubernur mengingatkan umat Hindu Bali jangan melupakan leluhur. Kalau sampai melupakan leluhur, Gubernur yakin akan kena pastu. “Melanggar bhisama, jangan, apalagi berkhianat,” katanya.

Gubernur menilai intuk kepentingan secara positif harus membangun solidaritas, menjaga kekompakan dalam memajukan pasemetonan warga. “Setelah itu, sebagai bagian dari krama Bali, pasemetonan harus berpartisipasi aktif secara bersama-sama.mendukung dalam menjalankan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, baik di Bali maupun luar Bali. Jadi warga yang tertib mendukung bebijakan pemerintah di mana pun. Sebagai orang Bali kita punya kewajiban untuk itu,” katanya.

Gubernur mengucapkan terima kasih, karena sudah diundang dalam mahasabha yang baru pertama diikutinya. “Saya secata khusus menyediakan waktu hadir walaupun acara sangat padat. Bagi saya organisasi pasemetonan sebagai bagian dari krama Balin sangat penting. Saya pelajari organisasi oasemetonan banyak. Satu di antaranya Maha Warga Bhujangga Waisnawa. Saya tahu betul semeton ini (Bhujangga, net) karena di Sembiran (Desa asal Gubernur)  ada Semeton Bhujangga Waisnwa. Saya mendukung pasemetonan karena ini menunjukkan satu cara membangun kebersamaan dalam pasemetonan menunjukkan bakti kepada leluhur,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Mahasabha IV MWBW, Guru I Nyoman Cakra, menyampaikan mahasabha digelar karena berakhirnya masa bakti kepengurusan Moncol Pusat MWBW periode 2015-2020. Dia mengatakan seharusnya mahasaba digelar tahun lalu, namun karena pandemi Covid-19, baru bisa dilaksanakan tahun 2021.

“Mahasabha bertujuan untuk mempererat persaudaraan, mengevaluasi program kerja Moncol Pusat, dan memilih pengurus baru untuk periode 2021-2026,” katanya.

Guru Cakra mengemukakan mahasabha mengangkat tema “Melalui Mahasaba IV MWBW Kita Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Menghadapi Era Baru dan Bersama-sama Mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.”

“Kami selaku panitia mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Bali dan Pemerintah Provinsi Bali atas dukungan serta bantuannya dalam pelaksanaan kegiatan mahasabha ini sehingga dapat terselenggara dengan baik dan lancar,” ucapnya.

Sementara Ketua Umum Moncol Pusat MWBW periode 2015-2020, Guru Gde Made Subagia, dalam sambutannya mengatakan organisasi Maha Warga Bhujangga Waisnawa sudah ada sejak tahun 1930. Namun belakangan sudah dikelola secara organisasi.

Dia menyebutkan tujuan organisasi MWBW adalah membina kelompok kecil masyarakat dalam suatu paiketan pasemetonan yang cinta damai dengan sikap rendah hati sehingga tercapai kehidupan yang harmonis.

“Keberadaan kemoncolan MWBW tidak saja ada di seluruh kabupaten/kota di Bali, namun juga ada di luar Bali seperti di Lombok (NTB), Banyuwangi (Jatim), Jakarta, Lampung, dan Sulawesi. Adapun program kegiatan yang dilaksanakan Moncol MWBW selama ini banyak berkaitan pelestarian adat, budaya, dan agama Hindu Bali. Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru,” katanya.

Menurut Guru Subagia, ke depannya Moncol MWBW ingin lebih banyak merangkul dan memberdayakan generasi muda atau kalangan milenial. Terlebih dengan perkembangan pesat teknologi digital saat ini yang dikuasi para milenial. Dengan kekuatan digital, banyak hal yang bisa dilakukan dan dapat berdampak kepada lebih banyak orang.

“Kami ingin digitalisasi ini menyentuh pengelolaan organisasi pasemetonan sehingga kegiatan yang dilaksanakan tidak saja bermanfaat bagi kalangan intern moncol, tetapi juga bisa memberi manfaat bagi semeton lainnya, krama Bali dan umat Hindu secara umum,” katanya.

Hadir dalam pembukaan tersebut perwakilan Kanwil Agama Provinsi Bali, PHDI Bali, Bendesa Agung  MDA Bali, dan undangan lainnya. (bgn003)21021403

gubernurbalijangankhianatileluhurmahasabhaIVmahawargabhujanggawaisnawapastu
Comments (0)
Add Comment