BI Bali Prediksi Tiga Komoditi Kebutuhan Pokok Jelang Nyepi Picu Inflasi

Denpasar, Baliglobalnews

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mempredisi tiga komuditi barang kebutuhan pokok di Pulau Dewata dapat memicu inflasi, karena mengalami lonjakan permintaan.

Hal itu dikatakan, Deputi KPwBI Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda, didampingi Deputi Direktur KPwBI Provinsi Bali, Donny H. Heatubun, serta Manager KPwBI Propinsi Bali, Remon, dalam acara Capacity Building Media, di Denpasar, Selasa (9 Maret 2021) menjelaskan, tiga komuditi barang yang sering mengalami inflasi jelang Nyepi di Bali seperti cabai rawit, daging babi dan bawang merah.

“Saya mengimbau masyarakat mengganti cabai rawit merah dengan cabai jenis lainnya yang harganya tidak begitu tinggi,” katanya.

Saat permintaan (demand) turun, kata Rizki, harga komuditi itu otomatis akan turun. Selain itu, tentu dengan menambah pasokan. masyarakat dapat melakukannya dengan mulai turut menanam cabai rawit merah dengan memanfaatkan halaman rumah maupun lahan kosong.

Langkah lainnya, untuk menekan inflasi dengam memanfaatkan lahan kosong untuk menam cabai dan kerja sama antar dengan daerah lainnya agar bisa memasokan komuditi yang menjadi permintaan masyarakat lebih banyak.

Dibandingkan Tahun 2019 pada periode yang sama menjelang Perayaan Nyepi, kata Rizki, ada empat hingga lima komuditas yang mempengaruhi inflasi diantaranya telur ayam. “Kalau sekarang yang naik menurut pemantauan petugas kami dilapangan seperti cabai rawit merah yang saat ino harganya mencapai Rp120 ribu, daging babi dan bawang merah,” katanya.

Terkait kondisi ekonomi Bali saat ini, dikatakan, menunjukkan adanya perkembangan positif, meskipun polanya masih melandai. Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV 2020 tumbuh -12,21% (yoy), sedikit membaik dibanding triwulan III 2020 yang mencapai -12,32% (yoy). Dari sisi perkembangan harga, Provinsi Bali mengalami deflasi -0,15% (mtm) pada Februari 2021.(BGN008)21031004

BIBalijelangnyepiPicuinflasiprediksitiga
Comments (0)
Add Comment