Mangupura, Baliglobalnews
Anggota DPRD Kabupaten Badung I Nyoman Satria menerima kunjungan kerja (kunja) DPRD Kabupaten Sleman di Ruang Sidang Kerta Gosana II, Sekretariat DPRD Kabupaten Badung, area Puspem Pemkab Badung pada Kamis (22/5/2025).
Rombongan DPRD Sleman yang dipimpin Ketua DPRD Sleman Y. Gustan Ganda terdiri atas Pimpinan 3 orang, Badan Anggaran 13 orang, Badan Musyawarah 10 orang, Bapemperda 12 orang, Badan Kehormatan 5 orang, dan Pendamping 12 orang, menanyakan tentang pendapatan asli daerah, APBD, dan bahkan bagaimana cara mengatasi wisatawan yang banyak tetapi hotel sepi.
“Kita sudah jelaskan sebelum mereka bertanya, bahwa banyak wisatawan asing menginap di tempat-tempat kos, rumah-rumah masyarakat, tidak di hotel. Karena nginap di kos dan rumah itu jangka panjang, bisa 30 hari sampai 60 hari, mereka perpanjang visa ke Singapura dan balik lagi ke sini. Kalau menginap di hotel cost-nya terlalu tinggi. Sedangkan di Badung belum dikenakan pajak. Di atas 10 kamar baru dikenakan pajak. Apakah setiap kos itu akan dikenakan pajak, kalau dikenakan pajak kita harus mengubah peraturan daerah,” kata Satria kepada sejumlah wartawan usai menerima kunja tersebut.
Satria menyebutkan dari kunja tersebut, DPRD Sleman ingin membuat kerja sama dengan Kabupaten Badung, terutama di bidang pariwisata. “Mereka menginginkan warga asing yang datang ke Badung 7 hari mungkin 3 hari di Sleman,” katanya.
Rencana eksekutif akan meminjam dana Rp3 triliun untuk pengembangan infrastruktur guna mengatasi kemacetan, juga diungkapkan Satria dalam kunja tersebut. Dia menyebutkan komplin utama wisatawan adalah masalah kemacetan di Badung. Dia menegaskan solusinya harus ada jalan-jalan tembus, satu arah, dan sebagainya. Dari beberapa tanah lokasi itu bukan tanah Pemkab Badung. “Kami harus beli, dengan harga mahal, bahkan sangat mahal. Ada yang satu are satu miliar. Daerah Kuta, Legian, misalnya ada yang dua setengah miliar per are. Oleh karena itu, mau tidak mau, siap tidak siap, agar APBD Kabupaten Badung tetap normal, agar tetap berjalan sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya, ide Bapak Bupati Adi Arnawa akan meminjam uang, ini sangat bagus dan kami dukung untuk mengatasi kemacetan. Kita tidak ingin Badung ini macet,” katanya.
Yang kedua, kata dia, APBD berjalan sesuai dengan harapan dan tidak terganggu ketika meminjam uang. “Tetap berjalan sesuai dengan harapan. Masalah bunga dan pokoknya, kita sudah diskusi dan ikut memberikan solusi. Kita punya deviden dari BPD Bali, dari saham yang dimiliki di BPD Bali dapat deviden rata-rata dua ratus miliar. Kita pinjam misalnya tiga triliun, kita bayar 200 miliar dari deviden, plus kelebihan daripada pendapatan asli daerah antara serratus hingga dua ratus miliar, maka kita bisa kembalikan lima ratus miliar setiap tahun anggaran, sehingga beberapa tahun atau enam tahun sudah selesai. Kita optimis sangat mampu untuk membayar cicilan tersebut,” tandasnya. (bgn003)25052216