Adicipta Berprinsip Toleransi dan Persaudaraan Harus Tetap Dibumikan Untuk Terwujudnya Badung yang Sejahtera

Badung, Baliglobalnews
Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Badung nomor urut 2, I Wayan Adi Arnawa dan Bagus Alit Sucipta toleransi dan persaudaraan harus tetap dibumikan untuk terwujudnya Badung yang Sejahtera. Hal itu disampaikan Calon Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta dalam debat terbuka ketiga (terakhir) antarpaslon dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Badung Tahun 2024 di The Trans Resort Bali pada Jumat (22/11/2024) malam.
Dalam debat dengan tema ”Merajut Kebhinekaan untuk Mewujudkan Badung yang Sejahtera”, paslon yang dikenalkan dengan sebutan Adicipta tampil secara bergiliran menyampaikan visi misinya sebagai pemimpin Badung. Bagus Alit Sucipta yang terkenal dengan alias Gus Bota mengawali visi misi dengan menyitir pernyataan Almarhum Gusdur. ”Tidak penting apapun agama atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah akan bertanya apa agamamu
Makna dari kata beliau adalah toleransi, sikap saling menghormati dan menghargai antarumat beragama, hidup berdampingan, dalam sebuah perbedaan tanpa diskriminasi,” katanya.
Gus Bota kemudian mengutip Kakawin Sutasoma yang menyebutkan ”Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa, Berbeda-beda tetapi Tetap Satu jua. Wasudewa Kutumbakam, Kita adalah Bersaudara”. Gus Bota yakin persaudaraan dan toleransi akan menjamin kedamaian. Karena kesejahteraan lahir dari Rahim kedamaian. ”Komitmen kami, Adicipta, menerapkan prinsip toleransi dan persaudaraan ini harus tetap dibumikan untuk terwujudnya Badung yang sejahtera. Sebagai destinasi pariwisata dunia, Badung merupakan daerah yang heterogen dengan berbagai suku agama dan ras. Untuk itu, keamanan menjadi skala prioritas untuk kenyamanan wisatawan berkunjung ke Badung,” katanya.
Pernyataan Gus Bota itu disambung oleh Calon Bupati Badung Wayan Adi Arnawa. Dengan kondisi tersebut,menurut Adi Arnawa, Kabupaten Badung selalu mendapat kepercayaan sebagai tempat penyelenggaraan berbagai pertemuan atau konferensi, baik berskala nasional, regional bahkan internasional. Kepercayaan itu tidak terlepas dari keberhasilan antara pemerintah daerah, aparat keamanan dan seluruh masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban sebagai implementasi daripada pengamalan nilai-nilai kebhinekaan.
”Kita hidup saling berdampingan dalam suasana rukun dan toleransi. Kita saling menghormati dalam suasana persaudaraan tanpa membedakan perbedaan apapun di antara kita. Suasana demikian ternyata terbukti mampu menarik minat investor untuk berinvestasi di Kabupaten Badung, khususnya di sektor pariwisata, karena sektor pariwisata merupakan satu sektor yang menjadi andalan, tulang punggung perekonomian masyarakat sekaligus sumber pendapatan asli daerah Kabupaten Badung. Oleh karena itulah kehadiran investasi sangat kita butuhkan. Tidak saja dalam rangka menyerap tenaga kerja tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Adi Arnawa menegaskan suasana demikian tentu harus kita jaga bersama. ”Oleh karena itulah maka kami pasangan Adicipta berkomitmen untuk tetap menjaga pluralisme dalam rangka untuk menilai dan menjadikan pluralisme sebagai aset dalam rangka melaksanakan berbagai urusan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera secara inklusif. Hal ini kami lakukan terbukti dalam program memberikan bantuan kepada masyarakat Badung tanpa membedakan suku agama dan ras Rp2 juta per KK dalam setiap Hari Raya Galungan untuk agama Hindu, Idul Fitri untuk agama Islam dan Hari Natal untuk agama Kristen, Imlek dan seterusnya kita bantu Rp2 juta per KK. Itu membuktikan bahwa komitmen kami terhadap pluralisme jangan diragukan lagi. Oleh karena itulah, sekali lagi kami pastikan bahwa, kami menjamin bahwa pasangan Adicipta menjamin tidak seujung rambut pun ingin bergeser dalam merajut nilai-nilai kebhinekaan dalam mewujudkan masyarakat Badung yang sejahtera, adil dan makmur,” tandasnya. (adv/bgn003)24112203