Pj. Gubernur Bali Sampaikan Laporan Capaian Kinerja dengan Tagline Ngrombo – Satu Hati, Satu Kata, Satu Tindakan

Jakarta, Baliglobalnews
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, kembali menyampaikan Laporan Capaian Kinerja Penjabat Gubernur Bali periode 5 Maret 2024 – 5 Juni 2024. Paparan dengan tagline “Ngrombo – Satu Hati, Satu Kata, Satu Tindakan” disampaikan dihadapan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI, Jl. Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024).
Pj. Gubernur menyebutkan pada triwulan ketiga masa jabatannya mencakup 10 aspek yaitu pengendalian inflasi, penanganan stunting, BUMD, pelayanan publik, penanganan pengangguran, penuntasan kemiskinan ekstrem dan pengentasan kemiskinan, kesehatan, anggaran, kegiatan unggulan dan perizinan.
Mahendra Jaya menjelaskan upaya pengendalian inflasi, dengan mengintensifkan strategi 4K yaitu memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi rantai pasok dan komunikasi yang efektif. Untuk memastikan keterjangkauan harga dilakukan pemantauan harga dan pasokan komoditas strategis setiap hari melalui aplikasi SiGapura. Selain itu, dilaksanakan pula operasi pasar/pasar murah secara insidentil sesuai kebutuhan dan optimalisasi peran Perumda Pangan Provinsi Bali dan Paiketan Perumda Pangan se-Bali, yang hingga Mei 2024 telah dilaksanakan sebanyak 162 kali.
Dalam menjamin ketersediaan pasokan, Pemprov Bali menyalurkan bantuan benih/bibit dan pemberian subsidi pupuk organik yang telah terealisasi untuk lahan seluas 54.000 Ha, gerakan tanam pangan cepat panen (GENTA PATEN) serta pemberian bantuan keuangan kepada krama subak melalui skema APBD Rp10 juta per subak (1.598 subak sawah dan 1.232 subak abian) dimana realisasi hingga Mei mencapai Rp950.000.000. Untuk menjamin kelancaran distribusi rantai pasok, dilaksanakan pemantauan arus distribusi pangan yang ke luar dan masuk wilayah Bali, pemanfaatan perdagangan digital berupa e-katalog hingga mendorong percepatan pembangunan pasar induk bekerjasama dengan Bank Indonesia.
Dalam penanganan stunting, diterapkan kegiatan penggerakan aksi bergizi melalui aktivitas fisik (jalan santai, senam) dengan melibatkan Pelajar SMP dan SMA/K se-Bali. Ada pula sarapan bersama (konsumsi buah dan sayur) yang dibarengi screening kesehatan pelajar putri. “Kami juga ada program pemberian tablet tambah darah di sekolah setiap minggu yang diawasi oleh Puskesmas,” ujarnya. (bgn003)24060606