Media Informasi Masyarakat

Wawali Arya Wibawa Buka Parade Gong Kebyar dan Kesenian Klasik Tahun 2023

Denpasar, Baliglobalnews

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, didampingi Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede membuka secara resmi Parade Gong Kebyar dan Kesenian Klasik Kota Denpasar Tahun 2023 yang ditandai dengan menyerahkan piagam kepada para peserta parade di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Kamis (30/11/2023).

Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan dalam mendukung pembinaan, pengembangan seni budaya serta menjaring seniman muda di Kota Denpasar.

Parade Gong Kebyar dan Kesenian Klasik Kota Denpasar Tahun 2023 diawali dengan penampilan Seka Sabda Kencana Sakti, Desa Adat Ubung Kecamatan Denpasar Utara mebarung dengan Seka Yonggy Swara Kelurahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat.

Dilanjutkan dengan penampilan Seka Dwi Cita Karana, Denpasar Selatan mebarung dengan Seka Sekar Kumara, Banjar Cinangka Abian Nangka Kaja, Denpasar Timur pada sesi kedua. Penampilan Seka Panca Yowana Kanti, Kelurahan Sumerta, Denpasar Timur mebarung dengan Seka Catur Eka Swara Sandhi, Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur pada sesi ketiga.

Wakil Walikota Arya Wibawa  mengatakan penguatan seni budaya telah menjadi komitmen Pemkot Denpasar dalam pemberdayaan dan pelestarian potensi seni budaya yang ada di perkotaan.  Hal ini sesuai dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.

Arya Wibawa menyebutkan kesenian klasik dan gong kebyar ini merupakan sebagai salah satu kesenian yang sangat digandrungi oleh masyarakat Bali dan merupakan ajang kreatif para seniman tari serta karawitan Bali khususnya di Kota Denpasar. Sehingga Parade ini diharapkan menjadi wadah pembinaan dan pelestarian dari salah satu kesenian tradisional khususnya kesenian klasik dan gong kebyar yang telah berkembang di wilayah Kota Denpasar.

“Pemberdayaan dilaksanakan mulai dari jenjang anak-anak dengan penguatan sejak dini yang nantinya diharapkan mencapai “taksu” atau jiwa berkesenian. Selain itu, ruang berkesenian wajib diberikan kepada para seniman untuk berekspresi. Selain itu, juga penghargaan sebagai apresiasi pemerintah kepada para seniman menjadi peran penting kelanggengan pelestarian kebudayaan di Kota Denpasar,” ujarnya.

Wawali mengharapkan kegiatan parade itu dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni kreatif inovatif di kalangan generasi muda, sebagai penerus atau pewaris seni budaya yang tumbuh dan berkembang di jaman globalisasi ini, serta ajang ini juga menjadi sarana evaluasi dari semua pembinaan semua jenis sekaa sekaligus sebagai ajang untuk menyiapkan duta Kota Denpasar pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) di tahun mendatang,” katanya.

Sementara Kadis Kebudayaan Raka Purawantara didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta mengatakan  parade gong kebyar dan parade kesenian klasik dilaksanakan dengan sistem/format mebarung. Dimana, nantinya peserta parade tampil secara bergiliran dengan urutan materi yang telah disepakati.

Adapun kegiatan tahun ini diikuti 19 seka dari empat kecamatan se-Kota Denpasar. Terdiri atas 5 sekaa gong kebyar anak-anak, 3 seka gong kebyar wanita, 11 seka kesenian klasik. Dari seluruh penampilan ini nantinya akan ditetapkan 4 peserta terbaik. Sedangkan seluruh peserta diberi dana pembinaan sebagai wujud dukungan pemerintah atas dedikasi pelestarian budaya.

Wayan Narta menyebutkan semua seka peserta parade gong kebyar diberikan dana pembinaan masing-masing Rp 35.000.000 dan piagam penghargaan. Sedangkan khusus untuk parade kesenian kalsik diberikan bantuan uang pembinaan yang dari Rp 16.000.000 sampai dengan Rp 21.000.000, disesuaikan dengan kuantitas seka.

Wayan Narta menekankan semua pemain baik penari dan penabuh tidak diperkenankan mengikuti lebih dari satu seka dalam parade kali ini dan lebih mengedepankan unsur pembinaan. Adapun aspek pengamatan pada pelaksanaan parade ini meliputi ide gagasan, tema sajian, kematangan teknik penyajian, koreografi/komposisi, kreativitas, keutuhan materi, keharmonisan, tata pemanggungan, dan ekspresi penampilan.

“Untuk umur peserta gong kebyar anak-anak adalah 15 tahun ke bawah atau kelas tiga SMP ke bawah. Sedangkan untuk kategori umur peserta gong kebyar wanita dibebaskan menyesuaikan dengan estetika pementasan, khusus untuk parade gong kebyar anak-anak dan Wanita, nantinya 4 peserta penampilan terbaik berdasarkan hasil keputusan tim pengamat, akan diberikan tambahan dana pembinaan berupa uang masing-masing Rp 15.000.000 dipotong pajak,” jelasnya. (bgn003)23113015

Comments
Loading...