Bali Potensial Kembangkan Smart Agricultural Technology
Badung, Baliglobalnews
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Udayana, I Made Anom Sutrisna Wijaya, mengatakan sektor pertanian di Pulau Bali sangat potensial untuk dikembangkan menjadi Smart Agricultural Technology, guna meningkatkan produksi pertanian.
“Ke depan, pertanian di Bali bisa mengadopsi pertanian moderen. Dengan harapan, tidak ada lagi alih fungsi lahan pertanian dan kerusakan lahan pertanian di Bali. Sehingga, produksi pangan para petani bisa lebih meningkat,” kata Anom didampingi, Chairman of 5th ICBM 2023 and 2nd ICIAT 2023, Ida Bagus Wayan Gunam, saat ditemui dalam acara Conference ICIAT 2023 Dan ICBM 2023, di Four Points by Sheraton, Ungasan, Kabupaten Badung, pada Rabu (30/8/2023).
Menurut Anom, teknologi pertanian yang sudah modern telah dilakukan negara Jepang, khususnya smart agricultural. Yang juga diikuti oleh negara Cina, Korea Selatan, Taiwan. Dan Bali bisa mencontoh negara tersebut.
Apalagi potensi pertanian di Pulau Dewata, yang masih bertumpu menghasilkan padi, perlu terus ditingkatkan produksinya. “Kita berusaha untuk mempertahankan pertanian Bali, sehingga dapat berkelanjutan. Dan, produksi pertanian tetap tinggi, tapi lingkungan tidak rusak,” katanya.
Pihaknya mencontohkan smart agricultural technology yang saat ini telah berkembang, misalnya pemanfaatan drone dalam pertanian untuk memonitoring lahan, apakah lahan itu subur atau kena penyakit (hama). Termasuk juga dapat menafsirkan hasil produksinya.
Kemudian, ada jug teknologi dengan menggunakan pertanian underground dengan sistem robotik di bidang pertanian, termasuk juga nano teknologi.
Anom berharap dalam kegiatan 5th Internasional Conference on Biosciences and Medical Enginnering 2023 (ICBM 2023) dan The 2th Internasional Conference on Innovative Agricultural Technology 2023 (ICIAT 2023), yang digelar Universitas Udayana, bisa menghasilkan inovasi-inovasi strategis untuk meningkatkan sektor pertanian.
“Saya meyakini konferensi ini, dapat muncul beberapa publikasikan ilmiah yang berskala internasional dan bereputasi. Kemudian, ada agreement atau kerja sama antara beberapa negara khususnya dalam pertanian dan pangan,” pungkasnya.(bgn008)23083004

