Media Informasi Masyarakat

Guru dan Siswa Sambut Antusias Kehadiran Gubernur Bali Wayan Koster di SMAN 1 Denpasar

Denpasar, Baliglobalnews

Gubernur Bali, Wayan Koster, disambut antusias oleh para guru dan siswa SMA Negeri 1 Denpasar pada Jumat (26/5/2023) dalam acara Gubernur Bali Menyapa.

Setiba di halaman SMA Negeri 1 Denpasar, Gubernur langsung dikerumuni para siswa untuk bisa berselfie dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu.

Kehadiran Gubernur Bali didampingi oleh Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali sekaligus Alumni SMAN 1 Denpasar, AAN Adhi Ardhana,

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga IGN Boy Jaya Wibawa, Kepala Bappeda I Wayan Wiasthana Ika Putra, Kepala SMA Negeri 1 Denpasar, Made Rida, dan dihadiri oleh siswa SMAN 1 Denpasar bersama perwakilan SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 7, SMAN 8, SMAN 9, SMAN 10 , SMAN 11, dan SMAN 12 Denpasar.

Dalam acara Gubernur Bali Menyapa, para siswa yang hadir dibuat terinspirasi dan kagum atas daya juang Gubernur Bali, Wayan Koster, ketika Murdaning Jagat Bali itu menceritakan masa hidupnya waktu kecil yang berada dalam garis kemiskinan di Desa Sembiran, Buleleng. Kondisinya dalam keadaan kurang mampu, tidak membuat mental seorang Wayan Koster untuk keluar dari garis kemiskinan pupus, namun di usia sekolah dasar hingga menempuh pendidikan di SMP Bhaktiyasa Singaraja, SMA Negeri Singaraja dikenal sangat rajin belajar sampai mendapat juara umum, berorganisasi sebagai OSIS dan aktif megambel. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, Wayan Koster ulet bekerja meburuh

numbeg (nyangkul), meburuh naikin pasir ke truk di Tejakula, nanggala (membajak sawah), menjual daun pisang, hingga akhirnya Wayan Koster dengan kecerdasannya dan pengetahuannya yang mempuni di ilmu matematika, kimia, fisika, dan biologi memberanikan diri (nekat)

menuntut ilmu ke Perguruan Tinggi Negeri ternama di Indonesia, yaitu

di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kebiasaan Wayan Koster yang hidup mandiri di usia kecil mencari

pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terus dilakoninya sejak mahasiswa di ITB dengan menjadi guru les matematika ke rumah-rumah yang ada di Kota Bandung sembari aktif menjadi aktivis mahasiswa dan lulus pada tahun 1987 dengan gelar sarjana matematika. Perjalanan hidup yang tidak kenal lelah, setelah meraih gelar sarjana, akhirnya Wayan Koster meniti kariernya di dunia pemerintahan dengan bekerja sebagai tenaga honorer sampai menjadi PNS di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, seraya menjadi dosen tidak tetap di Universitas Tarumanegara, Universitas Pelita Harapan, Universitas Negeri Jakarta, dan STIE Perbanas dengan memberi mata kuliah Kalkulus I, II , II dan IV, Ilmu Statistik hingga Metode Riset.

Setelah berkiprah di dunia pemerintahan dan menjadi dosen, Wayan Koster mendapatkan tepuk tangan dari para siswa, karena

berani mengambil keputusan mundur menjadi PNS untuk memulai karier di dunia politik menjadi kader PDI Perjuangan dan tahun 2004 maju hingga lolos menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan di Komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, dan olahraga.

Para guru dan siswa kembali memberikan apresiasi

tepuk tangan dan ucapan terima kasih kepada Wayan Koster, karena saat menjadi Anggota Komisi X DPR RI telah berjuang melahirkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, sehingga guru sekarang memiliki tunjangan profesi satu kali gaji pokok, dan guru besar mendapat tunjangan profesi satu kali gaji pokok serta dua kali tunjangan kehormatan dari gaji pokok dengan harapan mampu menciptakan generasi bangsa yang cerdas, berbudi pekerti luhur, dan berbakti kepada bangsa dan negara Indonesia.

Dalam kepemimpinannya di Pemerintah Provinsi Bali, Gubernur Wayan Koster menjalankan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Dalam visi tersebut, Gubernur Koster melakukan penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali, karena budaya merupakan kekuatan utama Bali.

Kata Wayan Koster, Bali tidak punya punya sumber daya alam, seperti minyak, gas, batubara, emas, Bali hanya punya budaya. Maka

Bali harus betul-betul dikelola dengan baik dan menjadikan budaya sebagai haluan pembangunan, hulunya pembangunan, agar budaya

terjaga dengan baik sekaligus memberi penghidupan bagi masyarakat. “Budaya Bali sudah teruji sejak berabad-abad yang diwariskan oleh para leluhur, sampai Kita bisa eksis di era saat ini,” ujar pria asal Desa Sembiran, Buleleng ini yang telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.

Gubernur Bali mengajak seluruh siswa SMA sebagai generasi

penerus untuk mewarisi, menjalankan, melestarikan, dan memajukan kebudayaan Bali sebagai kehidupan Kita di Provinsi Bali. (bgn003)23052613

Comments
Loading...
Discover AI text generation on your machine.