Media Informasi Masyarakat

Persiapan Diri untuk Jalani Tes Urine

Oleh: dr. Intan Ade Indraputri

Tes urine atau urinalisis adalah prosedur untuk memeriksa kondisi visual, kimiawi, dan mikroskopik urine. Pemeriksaan ini dilakukan untuk beragam tujuan, mulai dari mendeteksi penyakit, memantau efektivitas pengobatan, hingga memeriksa kondisi kesehatan pasien sebelum menjalani suatu prosedur medis. Meskipun tidak begitu spesifik mendiagnosis suatu penyakit, tes urine dapat menjadi bukti awal adanya gangguan kesehatan pada seseorang. Tes urine juga akan dikombinasikan dengan pemeriksaan lain agar mendapat hasil diagnosis yang akurat.

Pada beberapa penyakit, seorang dokter perlu memastikan diagnosis dengan hasil tes laboratorium. Untuk gangguan kesehatan yang berkaitan dengan saluran kemih, dokter akan meminta pasien untuk melakukan tes urine sebagai pemeriksaan penunjang. Lalu, apa saja yang perlu dipersiapkan untuk melakukan tes urine?

Tes urine dilakukan dengan mengambil sampel urine pasien yang kemudian diperiksa di laboratorium guna mengetahui kondisi urine sebagai bahan diagnosis suatu penyakit. Tes urine sangat umum dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan atau laboratorium karena cukup mudah dan aman.

Selain itu, juga untuk mendiagnosis gangguan kesehatan pada orang yang mengalami gejala atau tanda suatu penyakit, seperti nyeri perut atau buang air kecil berdarah. Pemantauan perkembangan penyakit pada orang yang telah didiagnosis menderita suatu penyakit, misalnya memantau tingkat keparahan diabetes, hingga mendeteksi kehamilan juga bisa diketahui melalui tes urine.

Sebelum menjalani tes urine, sebaiknya terlebih dahulu beri tahu dokter terkait obat-obatan atau suplemen yang sedang dikonsumsi. Hal tersebut penting karena beberapa obat-obatan dan suplemen dapat memengaruhi kondisi urine sehingga hasil tes menjadi tidak akurat.

Pasien tidak perlu berpuasa untuk menjalani tes urine. Namun, jika tes urine dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan lain, misalnya tes kolesterol, dokter mungkin akan menganjurkan pasien untuk berpuasa sebelum prosedur dilakukan.

Pasien perempuan yang akan menjalani tes urine harus menginformasikan kepada dokter jika sedang menstruasi. Hal tersebut dikhawatirkan dapat memengaruhi hasil analisis mikroskopik tes urine.

Pengambilan sampel urine hanya membutuhkan waktu yang singkat. Berikut ini adalah prosedur yang dilakukan pasien dalam pengambilan sampel urine:

o Bersihkan area kemaluan, agar area tersebut bersih dari bakteri dan tidak terbawa ke dalam sampel.

o Buang sedikit urine yang pertama kali keluar, lalu segera tampung aliran urine berikutnya ke wadah penampung kurang lebih sebanyak 30–60 ml.

o Tutup rapat wadah yang berisi sampel urine agar tidak tumpah atau terkontaminasi.

o Bersihkan bagian luar wadah penampung urine menggunakan tisu steril dan cuci tangan setelah melakukan pengambilan sampel.

o Segera berikan sampel urine ke dokter untuk dianalisis di laboratorium.

Meski tampaknya sepele, kekeliruan menampung urine dapat menyebabkan risiko hasil pemerikasaan menjadi tidak akurat. (*)23022213

Comments
Loading...
Discover AI text generation on your machine.