Media Informasi Masyarakat

Tekan Inflasi, Pemkot Denpasar Terus Gencarkan Operasi Pasar 

Denpasar, Baliglobalnews

Pemerintah Kota Denpasar melalui Disperindag terus mengoptimalkan pelaksanaan operasi pasar untuk menekan terjadinya inflasi. Kali ini operasi pasar dilaksanakan di depan Kantor Desa Dauh Puri Klod Rabu (9/11/2022).

Pelaksanaan operasi pasar ditinjau langsung Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, didampingi Kadis Disperindag Ni Nyoman Sri Utari.

Wawali Arya Wibawa menyimak satu per satu stan yang menjual bahan pokok. Beras Pertiwi 5 kg Rp 53. 000 dari harga pasaran Rp 55.000, telur tanggung (krat) seharga Rp 44.000, minyak goreng (1l) Rp 13.500, bawang merah Rp 22.500, cabe rawit Rp 21.000, bawang putih Rp 16.000 dan kentang Rp 12.000 per kg.

Arya Wibawa mengatakan kegiatan operasi pasar ini adalah salah satu upaya Pemerintah Kota Denpasar dalam menekan dan mencegah terjadinya inflasi di Kota Denpasar. Hal ini terbukti pada bulan Oktober terjadi deflasi 0,06 %. “Artinya, Pemerintah Kota Denpasar cukup mampu mengendalikan tingkat laju pertumbuhan inflasi di Provinsi Bali, termasuk di Kota Denpasar,” ujarnya.

Dia mengatakan saat ini yang menjadi perhatian adalah Pemerintah Kota Denpasar belum bisa mengendalikan barang kebutuhan masyarakat yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat atau barang-barang konsumsi pabrik, contohnya cukai rokok akan naik. Secara otomatis harga rokok juga akan naik. Sedangkan Pemerintah Kota tidak bisa mengintervensi kondisi seperti  itu.

Hal ini kenaikan biaya transportasi juga masih menentukan mempengaruhi laju inflasi di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Denpasar. Untuk kebutuhan pokok masih bisa dikendalikan seperti cabai, bawang, beras. Dalam upaya menekan terjadinya kenaikan harga beras Pemerintah Kota Denpasar telah melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan. Untuk beras yang ada di Kota Denpasar yang dikerjasamakan dengan Kabupaten Tabanan kualitasnya tidak kalah dengan beras yang dikonsumsi masyarakat selama ini. Langkah ini juga untuk mengalihkan penggunaan beras produk luar Bali yang dikonsumsi masyarakat yang kini harganya sedang naik. “Kita  sudah siapkan beras pertiwi yang kualitasnya hampir sama dengan beras-beras yang dibeli masyarakat selama ini,” katanya.

 Kadis Disperindag Ni Nyoman Sri Utari didampingi Kepala Satuan Pengawasan Internal Sewakajaya.com, I Ketut Hadi Hasan,  mengatakan pelaksanaan operasi pasar ini pihaknya melakukan sinergitas bersama Tim TPID,  Perusahaan Daerah Pasar Sewakadarma hingga Bulog. Di samping itu dalam menggairahkan UMKM yang ada di desa setempat juga dilibatkan, sehingga selain menekan laju inflasi, juga memberikan kesempatan bagi masyarakat dan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya.

Pelaksanaan operasi pasar yang digelar di desa/kelurahan secara bergiliran, satu minggu tiga kali dalam satu hari berlangsung dua lokasi. “Hari ini berlangsung di Desa Dauh Puri Klod dan Kesiman Petilan. Hal ini guna memfasilitasi masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” katanya. (bgn003)22110912

Comments
Loading...
SaaS alternative → Rytr local edition.