Media Informasi Masyarakat

Pemkot Denpasar Gelar Rembu Stunting

Denpasar, Baliglobalnews

Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Denpasar menggelar rembuk stunting di Hotel Grand Palace Sanur, pada Kamis (29/9/2022).

Acara dibuka secara resmi oleh Asisten II Sekda Kota Denpasar, AA Gede Risnawan, mewakili Walikota Denpasar IGN Jaya Negara. Hadir juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Ny. Jaya Negara, Ketua GOW Ny. Arya Wibawa dan Ketua DWP Ny. Wiradana ditandai dengan penandatangan komitmen bersama penanggulangan stunting terintegrasi di Kota Denpasar.

AA Gede Risnawan mengatakan kondisi prevalensi stunting Kota Denpasar tahun 2021 mencapai 9%. Angka tersebut tergolong rendah secara nasional. Walaupun demikian, Pemerintah Kota Denpasar tetap berkomitmen untuk terus menurunkan angka stunting tersebut dengan target di bawah 5%. Dengan itu pihaknya telah menandatangani pernyataan komitmen sesuai dengan SK Menteri Bappenas No. 10 tahun 2021 tentang penetapan perluasan kabupaten/kota lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2022. Dimana Kota Denpasar ditentukan sebagai fokus lokasi penanganan stunting tahun 2022.

“Oleh karena itu, melalui momentum rembuk stunting ini saya sangat berharap komitmen kita semua khususnya kepada para peserta agar hasil dari rembuk stunting ini dapat tersusun rencana intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang nantinya dimuat dalam rencana kerja pemerintah daerah tahun berikutnya,” katanya.

Dari hasil rembuk stunting ini ditargetkan indikator pembangunan bidang kesehatan yaitu menurunkan prevalensi stunting pada anak di bawah usia dua tahun dapat tercapai, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sekaligus mempunyai kemampuan emosional, sosial dan fisik yang siap untuk belajar dan berkomitmen sebagai modal dasar pembangunan di Kota Denpasar.

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan ini juga untuk mengantisipasi terutama para pengantin baru, agar mempunyai  komitmen dalam hal menjaga pola hidup dan gizi, sehingga anak yang akan dilahirkan berkualitas.

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Denpasar, Luh Nyoman Rai Suryathi, mengatakan rembuk stunting adalah salah dari 8 area konvergensi penanganan stunting. Acara rembuk stunting kali ini dilakukan menyampaikan dari hasil analisis data  dengan stakeholder terkait lokasi fokus yang dijadikan penanganan stunting di tahun 2023,” katanya.

 Hal itu sesuai dengan tujuan rembuk stunting ini yakni untuk menyampaikan kepada seluruh stakeholder hasil analisis datanya kemudian menyampaikan ke seluruh desa kelurahan yang ada di Kecamatan di Kota Denpasar. Kemudian ada komitmen pimpinan, desa kelurahan dan stakeholder terkait agar pelaksanaan konvergensi stunting 2023 lokasi fokus sudah ditentukan, sehingga bisa lebih fokus ke daerah daerah pada tahun 2023.

 Suryathi menambahkan dalam rembuk stunting telah ditentukan dari pusat sendiri dan sudah ada standar menentukan lokasi fokus tersebut melalui data data yang diinput dalam sistem sehingga keluar lokasi fokus stunting tahun berikutnya.

Untuk Lokasi Fokus Stunting tahun 2023 ada 16 desa dan kelurahan yang ada di Kota Denpasar. Hasil analisis data-data yang dimasukan adalah yang terkait dengan kondisi dari lingkungan bagaimanakah sanitasi di desa tersebut atau wilayah tersebut baik atau tidak dan status gizi bagi yang ada di bawah dua tahun yang ada di wilayah tersebut.

Untuk target  terakhir angka stunting di tahun 2024 adalah di bawah 5% untuk itu harus bergerak dari perangkat daerah yang terkait baik dari segi sanitasinya pemberdayaan keluarga Dinas DPMD, segi ketahanan pangan, kerawanan pangan dari pendidikan usia dini . (bgn003)22092912

Comments
Loading...
Upgrade your writing with this solution.