Ribuan Penonton Padati Alun-alun Bangli Dalam Pementasan Drama Gong Legend
Bangli, Baliglobalnews
Drama gong adalah salah satu seni drama tari yang paling diminati oleh masyarakat Bali pada era tahun 1980 hingga tahun 2000-an. Pada masa itu, banyak bermunculan seniman drama gong di Bali, khususnya di Kabupaten Bangli seperti almarhum Dolar, Petruk, Perak, Sang Ayu Ganti, Nengah Dwi Madya Yani dan kawan-kawan. Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi, peminat drama gong mulai berkurang bahkan drama gong nyaris tidak pernah dipentaskan.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bangli dalam kepemimpinan Bupati Sang Nyoman Sedana Arta dan Wakil Bupati Bangli Wayan Diar kembali membangkitkan seni drama gong yang sempat meredup eksistensinya. Bupati Sedana Arta merangkul seniman drama gong Bangli dalam wadah yang diberi nama “Sekaha Gong Sancaya Bangli Era Baru” dan dalam rangka memperingati HUT ke-818 Bangli, drama gong dipentaskan di panggung utama Alun-alun Kabupaten Bangli pada Jumat (13/5) malam.
Pementasan drama gong yang diperankan oleh seniman-seniman drama gong legend di antaranya Nyoman Subrata (Petruk), Sang Ketut Arka (Perak), Ni Ketut Yudani (Perami), Wayan Kajeng (Bhagawan), Sang Ayu Tirta (Putri), Nengah Dwi Madya Yani (Putri) dan Sang Ayu Ganti (Liku) dan dibantu oleh penari pendukung lainnya tersebut mengundang semangat masyarakat Bangli untuk menonton.
Ribuan penonton dari kalangan anak-anak hingga lansia memenuhi Alun-alun Kabupaten Bangli. Pada kesempatan tersebut hadir Gubernur Bali Wayan Koster didampingi istri, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta didampingi istri, Wakil Bupati Bangli Wayan Diar didampingi istri serta dihadir pula Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra didampingi istri, Bupati Karangasem Gede Dana, Sekda Bangli Ida Bagus Gede Giri Putra didampingi istri serta pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli.
Gelak tawa dan kebahagiaan penonton sangat terlihat jelas menikmati pementasan, seperti mengenang kembali masa lampau, dimana pada masanya drama gong jaya. Memang sudah sepantasnya keberadaan drama gong dibangkitkan kembali dan generasi muda harus mampu menjadi penerus dan melestarikan keberadaan drama gong itu sendiri.
Salah satu seniman drama gong legend yang masih eksis sampai saat ini, Nyoman Subrata (Petruk) ditemui seusai pementasan mengatakan dirinya merasa sangat bangga. Pasalnya, pada usianya yang ke-74 tahun ini bisa berkumpul kembali dan tampil bersama rekan-rekan drama gong legend serangkaian HUT ke-818 Bangli. Semangatnya bertambah ketika mendengar tepuk tangan dari ribuan penonton serta kehadiran para pucuk pimpinan daerah di Bali yang membuat semangat para seniman semakin tinggi.
Seniman asal Banjar Kawan Bangli itu berharap untuk ke depannya agar masyarakat selalu bisa menikmati pementasan drama gong dan kesenian drama gong ini dapat beregenerasi, serta pemerintah daerah selalu memperhatikan para seniman Bali untuk tetap bisa berkarya untuk melestarikan kesenian Bali.
(bgn003)22051401