Ketua TP PKK Provinsi Bali Terima Audiensi Ketua DPD Wanita Tani Indonesia
Denpasar, Baliglobalnews
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali, Ny. Koster, menerima audiensi Ketua Umum DPD Wanita Tani Indonesia (WTI) Provinsi Bali, Tutik Kusuma Wardhani, di ruang pertemuan Gedung Jayasabha, Selasa (26/4) sore.
Tuti Kusuma Wardhani memperkenalkan jajaran kepengurusan DPD WTI Provinsi Bali masa bakti 2022-2026. Ke depan, dia berharap bisa mensinergikan program kerja WTI dengan TP PKK Provinsi Bali. Untuk itu, dia menyatakan kesiapan dalam mendukung program TP PKK, utamanya yang berkaitan dengan wanita tani.
Menanggapi hal tersebut, Ny. Koster menyampaikan selamat atas terpilihnya ketua dan terbentuknya jajaran kepengurusan WTI Provinsi Bali. Terkait dengan kegiatan yang bisa disinergikan, ia menyebut beberapa program yang bersinggungan dengan keberadaan wanita tani. Program tersebut antara lain gerakan mewujudkan Halaman Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (Hatinya PKK), pelestarian tanaman endemik Bali, upaya mengembalikan sistem pertanian organik hingga budidaya tanaman kapas untuk mendukung pelestarian tenun tradisional Bali.
Ny. Koster menyebutkan program Hatinya PKK terkesan sangat mudah diucapkan, namun pada tataran implementasi masih membutuhkan upaya yang lebih keras lagi. Dia menyatakan hingga saat ini masih ada bias penafsiran dalam eksekusi program Hatinya PKK. Selain itu, dia melihat belum ada konsistensi dalam pelaksanaan program tersebut, karena penataan halaman rumah baru dilakukan saat ada tim yang turun ke lapangan.
“Kita berharap WTI bisa bersinergi dengan TP PKK dalam penguatan program ini,” ujar wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali itu.
Wanita yang dikenal memiliki multitalenta itu juga menyinggung upaya pelestarian tanaman kasna di Kabupaten Karangasem. Terkait dengan hal ini, WTI dapat mengambil peran dalam upaya pelestarian kasna agar bisa mensejahterakan warga sekitar. “Tanaman ini penting untuk dilestarikan karena sangat khas dan hanya bisa tumbuh dengan baik di kaki Gunung Agung. Jika WTI bisa mengambil peran mempopulerkan tanaman kasna, ini akan tercatat dalam sejarah dan mengangkat nama organisasi,” katanya.
Pada bagian lain, dia juga mendorong peran WTI dalam mengembalikan budidaya tanaman kapas, karena berkaitan dengan upaya pelestarian tenun Bali. “Saya ingin Bali memiliki pabrik benang yang bahan bakunya dari petani kapas lokal,” katanya.
WTI, lanjutnya, juga bisa menjalankan program pendampingan terhadap kelompok wanita tani (KWT). “Pendampingan tak hanya bisa dilakukan secara langsung, tapi bisa juga dengan memanfaatkan teknologi,” tandasnya. (bgn003)22042702