Media Informasi Masyarakat

Bupati Giri Prasta Apresiasi Krama Desa Adat Baha Gelar Karya Pitra dan Manusa Yadnya 

Badung, Baliglobalnews

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, mengapresiasi dan mendukung karya pitra yadnya dan manusa yadnya nyekah massal, matatah, mapetik dan menek kelih yang dilaksanakan krama Desa Adat Baha, Kecamatan Mengwi, di Wantilan Desa Adat Baha, pada Kamis (21/4).

Bupati Giri Prasta menilai semangat krama menjalankan yadnya berdasarkan hati tulus ikhlas serta semangat gotong-royong untuk berbakti kepada leluhur (darmaning leluhur). “Kami atas nama Pemkab Badung merasa senang dan bangga melihat gotong-royong krama Desa Adat Baha sehingga pelaksanaan karya dapat berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan bersama,” ujarnya.

Giri Prasta mengharapkan kepada krama yang memiliki sawa agar betul-betul mengikuti jalannya karya mulai dari awal hingga ngelinggihang ring merajan (rong telu) serta didasari atas hati yang tulus ikhlas. Dia juga mengharapkan pelaksanaan karya sesuai sastra agama Hindu serta yang terpenting guyub ring pasemetonan. Dalam pelaksanaan karya atiwa tiwa, atma wedana dan sarwa prakerti ini, beberapa hal yang patut dipahami mulai dari murwa daksina dengan menggunakan sapi gading atau sapi selem batu, yang akan mengantarkan atma menuju surga.

“Selain itu dalam prosesi meajar-ajar ada yang disebut catur loka pala. Meajar-ajar ke utara di Pura Beratan, barat ke Batu Kau, selatan ke Uluwatu, dan timur ke Goa Lawah. Yang terakhir dan utama adalah saat ngelinggihang disebut Dewa Pratista bermakna menyatukan bumi dengan langit dengan konsep Padu Muka,” katanya seraya berharap dudonan atau proses karya ini berjalan dengan lancar labda karya sida sidaning don.

Pada kesempatan tersebut, sebagai bentuk dukungan dan perhatian, Bupati Giri Prasta menghaturkan punia secara pribadi sebesar Rp.20 juta.

Sementara Prawartaka Karya, Made Ngastawa, yang juga sebagai Bendesa Adat Baha menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Badung serta undangan lainnya yang sudah memberikan bantuan sehingga dapat meringankan beban para pemilik sawa. Dia melaporkan untuk upacara ngaben dan nyekah diikuti 36 sawa, matatah 11, mapetik 9, menek kelih 11, ngelungah 5. Biaya upacara bersumber dari pemilik sawa dengan cara urunan Rp 3 juta per sawa. Dudonan karya dimulai 18 April 2022 dengan ngelungah, ngewarak, ngelingkir, nganyut dan ngerorasin dilanjutkan tanggal 19 April 2022 mepekeling ring mrajan soang-soang, tanggal 20 April 2022 negtegang beras lan ngingsah, rantasan dewa pitara ke peyadnyan, tanggal 21 April 2022 mendak don bingin, nutug kelih, tanggal 22 April 2022 ngulapin puspa, mendak toya ning, mepurwa daksina dan hari terakhir tanggal 23 April 2022 ngunggahang ring merajan soang-soang.(bgn003)22042218

Comments
Loading...
Browse Rytr's latest desktop utilities.