Media Informasi Masyarakat

Wawali Arya Wibawa Hadiri Tradisi Ngerebong Desa Adat Kesiman

Denpasar, Baliglobalnews

Desa Adat Kesiman, Kota Denpasar, menggelar tradisi Ngerebong di Pura Agung Petilan pada Minggu (28/11). Tradisi setiap enam bulan sekali itu dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster. Tampak mendampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Wayan Warka, Panglingsir Puri Kesiman, AA Ngurah Gede Kusuma Wardana, serta prajuru Desa Adat Kesiman dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna, menjelaskan konsep pangerebongan ini adalah dari kata ngerebu yang berarti suatu pesta oleh raja kepada rakyatnya dengan tatanan yang ada di Desa Kesiman dengan Tata Dewa-nya melaksanakan tata keraton. Artinya, Sang Pencipta dipersonifikasikan seperti tatanan keraton, ada raja, patih, dan seterusnya.

“Ini membaur dalam satu rangkaian kegiatan dan ada napak pertiwi penyatuan dari unsur pertiwi dan akasa dengan ngereh lemah, dengan ngiterin bhuana di wantilan Pura Agung Petilan sebagai porosnya,” ucapnya.

Wisna menyebutkan dari luar Desa Adat Kesiman ada dari Pemogan, Sawangan, Sanur, Bekul, dan beberapa desa lagi. Itu waktu persembahyangannya menyesuaikan,” katanya.

Ritual pangerebongan tersebut, kata dia, adalah warisan budaya tak benda yang telah diakui dan terdaftar oleh negara, melalui keputusan Mendikbud tanggal 10 Oktober 2018.

Dia juga mengatakan ritual yang berlangsung sehari ini diikuti oleh 31 banjar di wilayah Desa Adat Kesiman serta pelawatan Ida Bhatara dari beberapa pura di luar wilayah Kesiman yang memiliki keterkaitan dengan Kesiman antara lain Sanur, Bukit Jimbaran, Pamogan, Bekul, Tohpati.

Dalam prosesi Ngrebong,  dimulai dengan mengitari wantilan Pura Agung Petilan tiga kali. Saat mengitari wantilan inilah kerauhan massal terjadi. Hingga beberapa pamedek yang mengalami kerauhan akan menusukkan sebilah keris ke bagian tubuhnya yang dikenal dengan istilah ngurek.

Sementara Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, mengharapkan pelaksanaan tradisi Ngerebong di Desa Adat Kesiman Kota Denpasar ini dapat menyeimbangkan alam semesta beserta isinya. Hal ini juga diharapkan dapat terus meningkatkan sradha dan bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

“Pelaksanaan yadnya ini tentu sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat  beragama. Diharapkan upacara yadnya Ngerebong ini dapat memberikan energi dharma yang dapat memancarkan hal positif bagi jagat Bali serta menetralisir hal- hal negatif melihat berbagai macam situasi yang terjadi dewasa ini demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya,” ujarnya. (bgn003)21112809

Comments
Loading...