Kadis Kesehatan Bali Berikan Enam Langkah Hindari Penularan Covid-19
Denpasar, Baliglobalnews
Sehubungan dengan masih tingginya kasus Covid-19, tingginya angka kematian, dan masih banyaknya warga yang melaksanakan Isolasi mandiri di rumah, Kadis Kesehatan Bali, Ketut Suarjaya, memberikan tips enam langkah penting untuk menghindari penularan Covid-19.
Melalui siaran pers yang diterima Redaksi Baliglobalnews pada Senin (23/8), Suarjaya menyampaikan agar masyarakat melaksanakan enam langkah tersebut dengan tertib dan disiplin, serta penuh rasa tanggung jawab demi keselamatan diri-sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Keenam langkah tersebut, 1. Bila ada anggota keluarga positif Covid-19, agar seluruh keluarga segera melakukan testing dengan Rapid Test Antigen atau Swab PCR
ke rumah sakit, puskesmas, atau laboratorium. Tidak boleh merasa takut mengikuti testing, keterlambatan mengikuti testing akan berdampak langsung pada warga yang bersangkutan, dan berisiko menular pada keluarga atau masyarakat lainnya. ini sangat berbahaya.
2. Bagi warga yang terkena Covid-19 dengan gejala ringan, seperti badan meriang, demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, hilangnya penciuman, dan hilangnya rasa pengecap agar segera ke tempat isolasi terpusat yang disediakan oleh pemerintah kabupaten/kota atau desa. Dilarang keras melakukan isolasi mandiri di rumah.
3. Bagi warga yang terkena Covid-19 dengan gejala sedang/berat, seperti batuk yang disertai dengan sesak napas, agar segera ke rumah sakit rujukan di masing-masing wilayah untuk mendapatkan perawatan. Keterlambatan dalam mendapatkan perawatan sangat berbahaya, mengancam jiwa bagi warga yang
bersangkutan. Data menunjukkan bahwa banyak warga yang terlambat masuk rumah sakit, dalam kondisi sudah parah sehingga akhirnya tidak bisa diselamatkan nyawanya.
4. Bagi warga yang sudah mengikuti vaksinasi suntik ke-1 atau suntik ke-2, dalam beraktivitas tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara tertib dan disiplin
dengan 6 M meliputi memakai masker standar dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, mengurangi bepergian, meningkatkan
imun tubuh, dan menaati peraturan pemerintah. Data menunjukkan bahwa walaupun sudah divaksinasi, 40% tetap masih berisiko tertular
Covid-19 dan 60% tidak kena penularan Covid-19. Jadi harus tetap berhati-hati dan waspada.
5. Bagi warga yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) seperti tensi tinggi, penyakit jantung, kencing manis, ginjal, paru-paru, asma, dan sejenisnya serta bagi ibu hamil dan warga penyandang cacat (disabilitas) agar segera mengikuti vaksinasi demi keselamatan diri-sendiri.
6. Kepada seluruh komponen krama Bali agar secara bersama-sama mengambil tanggung jawab untuk menggugah kesadaran kolektif terhadap pencegahan penularan Covid-19 dan risiko yang ditimbulkannya dengan cara memberi pemahaman terhadap anggota keluarga, tetangga dan masyarakat sekitarnya
tentang bahaya Covid-19. (bgn003)21082304