Media Informasi Masyarakat

PPKM Berkepanjangan, Ketua PHRI Badung Ajak Masyarakat Taati Prokes agar Pariwisata segera Pulih

Mangupura, Baliglobalnews

Sejak penerapan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) darurat yang berkepanjangan hingga PPKM Level 4 di Jawa dan level 3 hingga 2 Agustus mendatang membuat pariwisata Bali luluh lantak. Pasalnya, Bali benar-benar sepi dari kunjungan wisatawan.

Menurut Ketua PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Badung, IGAN Surya Wijaya, sebelum penerapan PPKM darurat, wisatawan (nusantara-red) yang berkunjung ke Bali mencapai 7.000 hingga 9.000 orang setiap hari. Namun sejak penerapan PPKM darurat dengan penyekatan yang sangat ketat, wisatawan yang datang ke Bali kurang dari 1.000 orang per hari. Sementara kamar hotel mencapai 103.000 unit.

“Ini tentu sangat berdampak bagi pariwisata Bali dan Badung khususnya. Banyak hotel merumahkan lagi karyawannya, karena tamu ke Bali hanya satu digit,” kata Surya Wijaya Senin (26/7).

Wakil Ketua DPD PHRI Provinsi Bali itu menilai langkah pemerintah menerapkan PPKM darurat menjadi PPKM level 4 di Jawa dan level 3 di Bali tentu mempertimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi. Dari aspek ekonomi, pemerintah telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat, baik dalam bentuk dana tunai maupun sembako.  Sedangkan dari aspek kesehatan, pemerintah telah mempercepat vaksinasi Covid-19 agar cepat tercipta herd immunity.

Surya Wijaya melihat vaksinasi Covid-19 di Bali berjalan bagus. Hingga Minggu (25/7), masyarakat Bali yang telah memperoleh vaksin 1 tercatat 3.010.818 orang dan vaksin 2 mencapai 791.176 orang.

Menurut Gung Surya, masyarakat sangat berperan dalam mewujudkan Bali menjadi zone hijau dengan mengikuti aturan pemerintah, yakni jangan takut untuk divaksinasi dan menerapkan aturan 3M protokol kesehatan meliputi memakai masker standar dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan.

“Kita berharap pada Agustus nanti semua sudah divaksin sehingga pada September nanti Bali sudah menjadi hijau. Dengan demikian, pariwisata Bali bisa segera dibuka,” katanya.

Gung Surya menyatakan kalangan hotel dan restoran sudah siap jika pariwisata dibuka. Namun dia tetap berharap pemerintah memberikan sentuhan bantuan lunak sebagai modal untuk beroperasi hingga dua tiga tahun ke depan. “Hotal yang lama tidak beroperasi kan perlu dirawat, seperti mengecat ulang, membersihkan kolam dan sebagainya,” katanya seraya mengaku hingga saat ini pengelola hotel dan restoran belum pernah menerima bantuan. “Hibah pernah dapat sekali. Itu dana kan tidak dikembalikan, hanya cukup untuk biaya dua hingga tiga bulan. Kalau bantuan belum pernah,” katanya. (BGN008)21072607

Comments
Loading...