Media Informasi Masyarakat

Wali Kota Jaya Negara Hadiri Dharma Santi Nyepi Caka 1943, Implementasikan Vasudaiva Kutumbakam Menuju Denpasar Maju

Denpasar, Baliglobalnews

Pemerintah Kota Denpasar menggelar dharma santi Nyepi Caka 1943 di Dharma Negara Alaya, Kreatif Hub Denpasar pada Jumat (2/4). Dharma santi dibuka Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa.

Dharma santi diisi dengan dharma wacana oleh I Komang Indra Wirawan. Kegiatan  juga diisi dengan pembacaan sloka dan Tari Bapang Barong dengab tetap menerapkan disiplin prokes.

Wali Kota Jaya Negara menyampaikan acara dharma santi Kota Denpasar tahun ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Pandemi ini juga telah memberikan kita pengalaman penting dari adaptasi kebiasaan baru melalui penerapan prokes sebagai suatu keharusan untuk diterapkan dalam kegiatan keseharian. “Kolaborasi dalam harmoni menuju Indonesia maju” sebagai tema Dharma Santi Nasional Hari suci Nyepi Caka 1943, marilah saling membangun sinergitas dalam segala lini kehidupan kita. Di samping itu sebagai umat Hindu untuk selalu memegang teguh ajaran Tat Twam Asi, dia adalah aku dan aku adalah dia. Sehingga kedepannya dapat menjalin silahturahmi yang baik sesama manusia tanpa memandang fisik, agama, suku, ras, dan perbedaan lainnya sesuai dengan pengamalan ajaran Vasudhaiva Kutumbakam yang menekankan arti penting parsaudaraan sejati.

“Oleh karena itu sinergitas antara pemerintah dan lapisan masyarakat seperti organisasi, komunitas, yayasan, lembaga sosial dan adat, serta pihak swasta lainnya sangat diperlukan saat ini, khususnya pada sektor-sektor yang sangat terdampak pandemi,” ujar Jaya Negara.

Sementara I Komang Indra Wirawan dalam dharma wacananya menyampaikan perayaan Hari Suci Nyepi sebagai upaya mulat sarira, introspeksi diri. Di dalamnya terdapat catur bratha panyepian. Satu di antaranya amati geni, bukan berarti tidak boleh menghidupkan api, namun hal mendalam yakni bagaimana mampu memendam api kemarahan dalam diri melalui pengendalian dalam diri. 

Dalam hal ini pengamalan ajaran Vasudhaiva Kutumbakam sebagai arti penting dalam menyama braya terlebih dalam situasi kondisi perkembangan zaman saat ini. “Hari Suci Nyepi dimaknai sebagai mulat sarira agar bisa menjalankan ajaran agama, yang dapat mengimplementasikan Catur Bratha Penyepian yang memang sangat sulit dilaksanakan, namun kita dapat selalu menghindari kemarahan serta selalu cerdas dalam perjalanan hidup berdasarkan Tat Twam Asi,” ujarnya.

Hadir pula Ketua WHDI Denpasar, Ny. Jaya Negara; Ketua PHDI Kota Denpasar, Wayan Kenak, Kementerian Agama Kota Denpasar, Peradah, hingga OPD terkait.(bgn003)21040218

Comments
Loading...
Start using Rytr local edition — full-featured and self-hosted.