Media Informasi Masyarakat

Tawur Labuh Gentuh Badung Dipusatkan di Kerobokan, Bupati Giri Prasta Harapkan Pandemi Lekas Berlalu

Badung, Baliglobalnews

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, mengatakan upacara Tawur Labuh Gentuh merupakan tingkatan upacara mautama dan melibatkan sulinggih dari semua klan yang ada di tengah masyarakat.

”Kami ingin semua tokoh dan masyarakat mengetahui tujuan dan makna upacara berdasarkan sastra agama yang ada. Untuk itu, kami melibatkan Sarwa Sadaka (sulinggih dari semua klan) muput upacara ini agar semua klan bersatu mengrastiti jagat,” kata Giri Prasta didampingi Wakil Bupati, I Ketut Suiasa dan Sekda I Wayan Adi Arnawa, ketika menghadiri persembahyangan pada Upacara Tawur Agung Kesanga yang diselenggarakan Pemkab Badung di Catus Pata Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, bertepatan dengan Tilem Kesanga, Sabtu (13/3).

Giri Prasta menyebutkan upacara tawur dilaksanakan di catus pata bertujuan untuk memanggil semua bhutakala yang ada di segala penjuru arah untuk di-somya dengan memberikan laban (upah), sehingga mereka tidak akan membuat kegaduhan dan malapetaka di kehidupan umat manusia terlebih dalam situasi pandemi Covid-19.

“Adapun tirta upacara tawur ini akan kita distribusikan ke 122 desa adat yang ada di Kabupaten Badung, yang akan digunakan oleh semua warga kami untuk nyomia bhuta kala di lingkungan masing-masing pada saat senja hari. Semoga dengan pelaksanaan Upacara Tawur Labuh Gentuh ini Jagat Badung menjadi damai dan pandemi ini bisa lekas berlalu,” pungkasnya.

Bendesa Adat Kerobokan sekaligus menjabat sebagai Ketua MDA Kabupaten Badung, AA Putu Sutarja, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Badung atas digelarnya Tawur Agung Kesanga di Catus Pata Desa Adat Kerobokan, terlebih pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. ”Dalam melaksanakan upacara ini kami melibatkan semua pihak, dari serati hingga pemangku dengan rasa tulus ikhlas ngayah membuat banten,” ucapnya seraya berharap melalui Upacara Tawur Labuh Gentuh ini Jagat Badung bisa mendapatkan kerahajengan lan kerahayuan.

Sedangkan Ketua PHDI Badung, Gede Rudia Adiputra, menjelaskan Upacara Tawur Labuh Gentuh bertujuan untuk memuja kebesaran Ida Sang hyang Widhi Wasa dalam manifestasi-Nya sebagai Dewa Siwa dan Ida Betari Durga. Dimana pengikut-pengikut beliau yang berupa bhuta kala akan di-somya untuk dikembalikan ke tempatnya masing-masing agar tidak membuat masalah dalam kehidupan manusia, sehingga Jagat Badung memperoleh kedamaian.

Upacara Tawur Agung Kesanga tahun ini menggunakan sarana banten Tawur Labuh Gentuh Meluhur Akasa, Mesanggar Tawang, melantaran kambing, Prayascita Bumi, Dirgayusa Bumi, Guru Piduka, Bendu Piduka dan Penyegjeg Bumi. Prosesi upacara dipuput oleh tujuh sulinggih masing-masing Ida Pedanda Ketut Putra Timbul Griya Timbul Lebah Pangkung Mengwi, Sira Empu Brahma Puja Dharma Sidhi Griya Taman Uma Dewi Munggu Mengwi, Ida Bhujangga Rsi Wyawasthana Griya Anyar Sari Sembung Mengwi, Ida Pedanda Gede Made Bukit Putra Griya  Bhuda Purnawati Denpasar, Ida Bagawan Raka Kemenuh Griya Gede Desa Taman Abiansemal, Ida Pandita Mpu Dhaksa Samyoga Kerobokan Kelod Kuta Utara dan Ida Rsi Agung Adnyana Telabah Pamecutan Griya Lanang Pamecutan Kerobokan.

Upacara juga dihadiri oleh Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata, bersama Wakil Ketua I Wayan Suyasa, anggota DPRD Badung AA. Ngurah Ketut Agus Nadi putra, Ny. Giri Prasta, Ny. Adi Arnawa beserta kepala OPD di lingkungan Pemkab Badung dan tokoh Puri Kerobokan. (bgn003)21031513

Comments
Loading...