Media Informasi Masyarakat

Walikota Rai Mantra Serahkan PIN Penghargaan Orange Ekonomi Award Tahun 2020

Denpasar, Baliglobalnews

Komitmen Pemkot Denpasar dalam mendukung terciptanya orange ekonomi terus dimaksimalkan. Sebagai upaya untuk mendukung hal tersebut, Pemkot Denpasar memberikan penghargaan kepada pelaku Orange Ekonomi.

Tahun 2020 ini, tiga pelaku orange ekonomi menerima PIN penghargaan Orange Ekonomi Award Tahun 2020, yakni Putu Marmar Herayukti, Ary Wicahyana dan Wayan Sukhana yang diserahkan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, di Denpasar pada Selasa (12/1).

Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan, didampingi Ketua Harian Bekraf Kota Denpasar, I Putu ‘Lengkong’ Yuliarta mengatakan Pemerintah Kota Denpasar sangat serius dalam pengembangan Orange Economy dan Ekonomi Kreatif dalam rangka menjadikannya ciri khas Kota Denpasar, menjadikan budaya sebagai fokus pengembangan ekonomi.

”Jadi pengembangan kesadaran yang bermuara pada meningkatnya perekonomian dapat berinteraksi dengan budaya, tradisi dan kearifan lokal masyarakat Denpasar,” ujarnya.

Dia mengharapkan pemberian penghargaan tersebut mampu memotivasi insan-insan budayawan, seniman dan kreator Denpasar dalam berbagai bidang dan kiprah yang ditunjukkan dengan karya-karyanya yang gemilang dan dinikmati masyarakat luas, terutama generasi muda yang pada gilirannya dapat memperkuat jati diri, identitas budaya, dan karakter insan di Kota Denpasar.

”Penghargaan diberikan kepada warga masyarakat dan pelaku di bidang: seni rupa, seni tari, seni musik/karawitan, seni teater/ pedalangan, seni sastra, seni film/multimedia, seni arsitektur, mode busana (fashion/tekstil), dan produk desain. Adapun penghargaan ini dibagi atas tiga kategori yakni Pelaku kreatif, Produk kreatif dan Usaha kreatif,” jelasnya

Sementara Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, menekankan bahwa Pemerintah Kota Denpasar sangat serius dalam pengembangan Orange Economy dan Ekonomi Kreatif dalam rangka menjadikannya ciri khas Kota Denpasar. Kota Denpasar menjadikan Budaya sebagai fokus pengembangan ekonomi. Sehingga pengembangan kesadaran  yang bermuara pada meningkatnya perekonomian dapat berinteraksi dengan budaya, tradisi dan kearifan lokal masyarakat Denpasar.

”Adanya interaksi antara pariwisata, ekonomi dan budaya inilah yang dapat dikatakan sebagai orange economy dan ekonomi kreatif, sedangkan seluruh elemen pembangunan terintegrasi menjadi sebuah jaringan yang disebut smart city, di Denpasar itu adalah pariwisata budaya, bukan budaya pariwisata,” ujarnya.

Selain hal tersebut, kata dia, dalam kaitannya dengan pariwisata, Denpasar adalah kota dengan indeks pariwisata terbaik di Indonesia. Sehingga jangan sampai tumbuhnya pariwisata dapat mengancam keberadaan seni, budaya, tradisi dan kearifan lokal yang merupakan warisan leluhur, melainkan mampu saling menguatkan satu sama lain dengan tetap bergerak sesuai dengan pakem yang ada.

”Pariwisata itu tumbuh harus menguatkan kebudayaan masyarakat Bali yang sangat berkharisma dan  memiliki daya tarik yang khas,” ujarnya.

Dalam rangka menjaga barometer tersebut, diperlukan sebuah penghargaan kepada insan kreatif, usaha kreatif dan produk kreatif yang secara intens telah berkontribusi serta menginspirasi untuk tumbuh kembang orange economy di Kota Denpasar.

”Jadi dengan diberikanya award ini secara rutin setiap tahunya diharapkan dapat mendukung pengembangan dan penguatan orange ekonomi di Kota Denpasar,” ujarnya. (bgn003)21011219

Comments
Loading...