Mangupura, Baliglobalnews
Ketua DPRD Kabupaten Badung I Gusti Anom Gumanti mengatakan penurunan PAD pada APBD tahun 2026 yang dirancang sebelumnya Rp10 triliun lebih menjadi Rp9,5 triliun logis, karena sudah dua tahun target yang ditentukan pada dinas terkait belum tercapai. Hal tersebut disampaikan Anom Gumanti usai memimpin rapat paripurna di Ruang Sidang Utama Gosana, Sekretariat DPRD Puspem Badung, pada Jumat (7/11/2025). Rapat Paripurna mengagendakan Jawaban Pemerintah (Japem) terhadap Pandangan Umum (PU) Fraksi-fraksi DPRD Badung.
“Nah, inilah sebuah evaluasi. Jadi, saya berharap hal-hal ini bisa diperhatikan ketika kita menyusun APBD kedepan. Karena apa, ini berimplikasi kepada seluruh elemen komponen Pemerintah Kabupaten Badung. Kalau sampai tidak mencapai target, maka kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh dinas ini banyak juga yang dirasionalisasi. Karena yang riil itu adalah pendapatan dulu baru belanja, bukan belanja dulu baru pendapatan, sehingga ketika terjadi pendapatan tidak sesuai dengan target, ya belanja ini pasti akan mengalami rasionalisasi,” katanya didampingi Wakil Ketua II DPRD Badung, I Made Wijaya dan Wakil Ketua III DPRD Badung, I Made Sunarta.
Terkait jawaban Pemerintah tentang pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Badung, Anom Gumanti menyatakan sudah sangat jelas. “Jadi, sudah sangat jelas sekali dijelaskan oleh Bupati bahwa semua saran timbang, semua usulan yang disampaikan dewan itu sudah dijawab semuanya. Mudah-mudahan ini merupakan preseden baik buat kita semua untuk menyongsong tahun 2026,” tandasnya. (bgn003)25100810

