Wawali Arya Wibawa Mupuk Pedagingan Serangkaian Karya di Merajan Jero Kuta Sesetan

Denpasar, Baliglobalnews
Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri sekaligus mupuk pedagingan serangkaian karya nilapati, ngenteg linggih, padudusan wrespati kalpa, mupuk pedagingan dan mecaru rsi gana gempong asu di Merajan Jero Kuta, Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan, pada Tilem Sasih Kapat, Selasa (21/10/2025). Upacara tersebut dilaksanakan guna melengkapi rangkaian upacara setelah proses renovas tuntas dilaksanakan.
Ketua Panitia Karya I Ketut Astawa mengatakan karya nilapati, ngenteg linggih, padudusan wrespati kalpa, mupuk pedagingan dan mecaru rsi gana gempong asu di Merajan Jero Kuta, Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan ini merupakan momentum untuk bakti kepada batara leluhur. Dimana, saat ini dilaksanakan upacara mecaru dan mupuk pedagingan, dimana puncak karya akan dilaksanakan pada Buda Wage Wuku Warigadean, 29 Oktober mendatang. “Semoga melalui karya ini dapat mendukung terciptanya harmonisasi sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana, serta menumbuhkan budaya gotong royong dan segilik, saguluk, salunglung, subayantaka, paras paros sarpanaya,” katanya.
Wakil Walikota Arya Wibawa mengapresiasi kerja keras dan gotong-royong seluruh lapisan masyarakat pengempon Merajan Jero Kuta, Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan dalam mendukung pelaksanaan aci di parahyangan suci. Hal ini tentu sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju berlandaskan spirit vasudhaiva kutumbakam yang bermakna menyama braya bahwa kita semua bersaudara.
Dia menyampaikan karya tersebut merupakan tahapan yang harus dilaksanakan. Sehingga bangunan suci dapat digunakan untuk kegiatan upacara dan pemujaan. Hal ini juga merupakan wujud srada bakti krama pengempon kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana. “Dengan pelaksanaan karya ini mari kita tingkatkan srada bakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parhyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujarnya. (*/bgn003)25102106