Gubernur Koster: Hari Jadi Ke-67 Provinsi Bali Momen Penataan Pembangunan
Denpasar, Baliglobalnews
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan Hari Jadi ke-67 Provinsi Bali pada Kamis (14/8/2025) menjadi momentum mewujudkan penataan pembangunan Bali secara terpola dan berkelanjutan.
“Hal ini sejalan dengan tema Amukti Bali Hita atau Mewujudkan Harmoni Bali Dwipa, mencerminkan upaya menciptakan keseimbangan menyeluruh antara aspek budaya, sosial, dan lingkungan di Bali,” kata Gubernur Koster dalam sidang paripurna istimewa DPRD Bali yang dipimpin Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya didampingi Wakil Ketua I DPRD I Wayan Disel Astawa, Wakil II DPRD IGK Kresna Budi, dan Wakil III DRPD I Komang Nova Sewi Putra.
Gubernur Koster menyampaikan upaya penataan yang menjadi perhatian yakni alih fungsi lahan, kemacetan, hingga pengelolaan sampah dan pengawasan wisatawan, sambil menegaskan perlunya menjaga keseimbangan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali. “Kami akan percepat pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, dan pengelolaan sampah berbasis sumber diwajibkan di perkantoran, desa, hotel, restoran, pasar, dan tempat ibadah,” katanya.
Pemerintah provinsi bergerak mengurai kemacetan melalui paket penataan transportasi, termasuk penertiban usaha transportasi pariwisata. “Penertiban wisatawan asing nakal, untuk menjaga kesucian Bali dan menegakkan hukum tanpa kompromi,” katanya.
Dalam upaya ini, kata dia, Pemprov Bali membentuk 32 Tim Percepatan yang merumuskan konsep dan rencana aksi di tiap sektor prioritas. Operasi lapangan diperkuat oleh 5 Tim Terpadu yakni penertiban transportasi dan usaha transportasi pariwisata; penertiban vila atau rumah sewa untuk wisatawan asing, serta praktik prostitusi terselubung. “Penertiban wisatawan asing nakal dan WNA yang menodai kesucian Bali, penertiban produksi arak gula, serta penanganan kerusakan ekosistem danau, mata air, sungai, laut, dan gunung,” katanya.
Gubernur Koster mengajak masyarakat untuk merefleksi diri dan mengenang jasa para pemimpin Bali terdahulu, sekaligus mendorong generasi penerus meneruskan perjuangan pembangunan dengan fokus, tulus, dan konsisten.
Selain itu, pihaknya menyampaikan rasa syukur atas capaian Bali sejak menjadi provinsi pada 1958. Dia pentingnya mengenang sejarah kepemimpinan Bali yang telah dipimpin oleh tujuh gubernur terdahulu, yaitu Anak Agung Bagus Suteja alm. (1959-1965), I Gusti Putu Martha alm. (1965-1967), Soekarmen alm. (1967-1978), Ida Bagus Mantra alm. (1978-1988), Ida Bagus Oka alm. (1988-1998), Dewa Made Berata (1998-2008), dan I Made Mangku Pastika (2008-2018). “Atas dedikasi dan pengabdian selama menjabat, marilah kita memanjatkan doa agar beliau (alm) mendapatkan tempat terbaik sesuai dharma bhaktinya,” katanya.
Selain itu, Gubernur Bali mengucap syukur atas dukungan masyarakat Bali sehingga dipercaya menjadi Gubernur Bali periode pertama 2018-2023 bersama Wakil Gubernur Tjok Oka Sukawati. Dan, kembali dipercaya periode kedua 2025-2030 bersama Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta. (bgn008)25081418