Media Informasi Masyarakat

Jatiluwih ECO Farm Resmi Dibuka, Tawarkan Miniatur Sawah dengan Helipad Tarik Wisatawan Eksklusif

Tabanan, Baliglobalnews

Kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Jatiluwih yang terkenal dengan keindahan subak teraseringnya, kini memiliki daya tarik baru yang unik dan eksklusif Jatiluwih ECO Farm. Destinasi seluas sekitar 20 hektar ini, yang berjarak hanya 10 menit dari pusat area persawahan terasering, resmi diluncurkan pada Kamis (17/4/2025).

Destinasi ini menawarkan konsep edukasi yang dipadukan dengan fasilitas mewah, termasuk helipad untuk wisatawan yang datang menggunakan helikopter.

Pengelola DTW Jatiluwih I Ketut Purna saat peluncuran mengatakan Jatiluwih ECO Farm dirancang sebagai “miniatur Jatiluwih” yang memungkinkan wisatawan merasakan langsung berbagai aktivitas persawahan kapan saja. “Konsep disini sebenarnya kita buat seperti miniaturnya Jatiluwih Pertama dimana semua kegiatan di sawah itu bisa dilakukan setiap saat,” ujarnya.

Pria yang disapa Jhon itu merinci berbagai kegiatan persawahan yang dapat dilakukan wisatawan, mulai dari membajak, menanam padi juga memetik sayur dan buah langsung dari kebun, hingga pengalaman unik memanen lebah dan membuat kopi tradisional. “Semuanya kita konsepkan di Jatiluwih Eko Farm ini. Bagaimana nanti wisatawan bisa merasakan semua kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan persawahan,” katanya.

Tak hanya itu, kata dia, Jatiluwih ECO Farm juga menawarkan fasilitas lengkap untuk wisatawan layaknya hotel bintang lima, termasuk ruang pertemuan, area outbound, dan lokasi pernikahan. “Tempat ini salah satu yang terbesar di Jatiluwih, mampu menampung hingga 400 orang untuk dinner,” katanya.

Ke depan, Jatiluwih ECO Farm berencana membangun glamping dan wooden villa untuk menambah akomodasi. Saat ini, sudah ada investor dari Singapura yang tertarik membangun rumah kayu. Target penyelesaiannya adalah tahun 2025. “Konsep kita adalah back to nature, dan pasar utama kita adalah wisatawan Eropa. Akhir bulan ini saja sudah ada booking 350 orang, termasuk banyak tamu yoga yang tertarik dengan pengalaman mandi lumpur,” ujarnya.

Jhon juga mengungkapkan bahwa kehadiran Jatiluwih ECO Farm bertujuan untuk mengakomodasi grup wisatawan yang lebih besar dan memberikan dampak ekonomi yang lebih merata kepada masyarakat sekitar. “Jatiluwih Resto kapasitasnya terbatas. Konsep ini hadir untuk menjawab tantangan itu dan memberdayakan masyarakat sekitar dan UMKM lokal tentunya,” pungkasnya. (bgn020)25041707

Comments
Loading...