Media Informasi Masyarakat

Dinas Pertanian Optimis Kenaikan Harga Gabah dan Jagung Dongkrak Kesejahteraan Petani Tabanan

Tabanan, Baliglobalnews

Pemerintah Pusat telah memutuskan untuk menaikkan harga pembelian gabah kering panen (GKP) dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram serta harga jagung dari Rp5.000 menjadi Rp5.500 per kilogram. Langkah ini diprediksi membawa dampak positif bagi kesejahteraan petani, termasuk di Kabupaten Tabanan yang kini sedang memasuki musim tanam.

Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Made Subagia menyambut positif kebijakan ini. “Kenaikan harga gabah menjadi Rp6.500 tentunya akan memberikan angin segar bagi para petani di Tabanan. Dengan pendapatan yang lebih baik, diharapkan para petani dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraannya,” ujar Subagia saat dimintai konfirmasi pada Sabtu (4/1/2025).

Menurut Subagia, sampai sejauh ini belum ada keluhan dari petani yang menjadi indikasi harga tersebut sudah sesuai dengan biaya operasional produksi (BOP). “Saat ini kan masih musim tanam padi, secara khusus saya belum lihat ke petani untuk itu, tapi biasanya parameternya kalau ada masalah biasanya ada komplain via telpon dari petani minta konfirmasi ke dinas. Tapi dari Desember sampai saat ini belum ada, itu artinya petani dalam zona ini sudah sesuai dan diatas BOP,” katanya.

Mengenai data produksi gabah kering giling (GKG) di Tabanan tahun 2024, Subagia menjelaskan bahwa data tersebut masih dalam tahap finalisasi. Meskipun demikian, dia optimis produksi GKG tahun ini akan stabil, bahkan berpotensi meningkat dari 188 ribu ton pada tahun 2023 menjadi sekitar 200 ribu ton. Untuk tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Tabanan (Pemkab) Tabanan menargetkan luas tanam padi sebesar 42 ribu hektar, sejalan dengan program ketahanan pangan nasional.

Selain fokus pada peningkatan produksi, Pemkab Tabanan juga memprioritaskan perbaikan infrastruktur pertanian pada tahun 2025. Melalui Dinas Pertanian, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp1,74 miliar dari APBD untuk program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian.

Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan sejumlah jalan usaha tani, seperti di Desa Mundeh (Selemadeg Barat), Subak Aseman IV Desa Tangguntiti (Selemadeg Timur), dan Tegal Blaye Desa Kesiut. “Kami juga akan membangun rabat beton jalan usaha tani di Banjar Dinas Karya Sari (Kecamatan Pupuan) serta pembangunan saluran irigasi di Desa Perean Tengah (Baturiti),” ujarnya.

Pihaknya juga akan memberikan bantuan sarana pertanian, termasuk peralatan pertanian untuk Kelompok Tani Adat Talang Pati di Desa Antapan (Baturiti), pengadaan sarana pertanian untuk Kelompok Tani Langgeng Ariguna di Desa Mundeh Kangin (Selemadeg Barat), dan traktor untuk Kelompok Tani Pucangan di Desa Marga Dauh Puri (Marga).

Sementara Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Ni Nyoman Ria Wati menjelaskan sasaran lokasi kegiatan dan penerima bantuan merupakan kelompok tani yang sebelumnya telah mengajukan permohonan bantuan. “Pengalokasian ini akan meningkatkan persentase prasarana pertanian yang dalam kondisi baik, sehingga memudahkan petani dalam proses produksi, pengangkutan, dan distribusi hasil panen,” katanya.

Ria Wati mengakui bahwa dengan keterbatasan anggaran, belum semua jalan usaha tani dan irigasi yang rusak dapat diperbaiki. “Kami tetap mengacu pada skala prioritas untuk menangani titik-titik yang membutuhkan perbaikan mendesak,” ujarnya. (bgn020)25010403

Comments
Loading...
Try AI writing via this tool.