Media Informasi Masyarakat

60 Guru Positif Covid-19, Pemkab Badung Diminta Jadikan Kajian

Badung, Baliglobalnews

Mantan Ketua Komite SMPN 1 Mengwi, Nyoman Laka,

Meminta agar hasil swab para guru di Badung yang menunjukkan 60 kasus positif menjadi kajian dalam mengambil keputusan, apakah proses belajar-mengajar dilangsungkan dengan tatap muka atau masih daring.  

”Hasil swab itu (para guru-red) sebagai bukti bahwa Covid-19 belum reda. Ini fakta yang tidak boleh dianggap biasa-biasa saja. Apalagi menganggap enteng dan remeh-temeh. Sikap seperti itu bisa menjadikan orang berlaku abai,” katanya pada Minggu (20/12) kemarin.

Laka menilai boleh jadi hasil swab tersebut merupakan klaster baru. ”Covid sudah masuk ke sekolah. Kalau guru sudah kena, lingkungan sekolah harus dijaga jangan sampai kena,” katanya.

Menurut ayah dua putra tersebut, guru harus menjadi contoh terdepan dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). ”Protokol kesehatan sudah wajib menjadi budaya baru dalam menjalani tatanan hidup era baru atau new normal,” katanya.

Anggota DPRD Bali mengingatkan semua pihak untuk taat pada prokes. Pasalnya, pemerintah sudah terlalu banyak mengeluarkan dana untuk menanggulangi dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. ”Sudah banyak tenaga medis, paramedis dan nonmedis yang menjadi korban keganasan Covid-19 ketika berjibaku merawat pasien. Pasien meninggal apalagi, sudah banyak,” katanya.

Oleh karena itu, dia menyatakan sepaham bahwa cara yang paling efektif dalam memutus penyebaran Covid-19 dengan menerapkan disiplin prokes.

Dia menilai guru dan lingkungan sekolah harus benar-benar bebas dari Covid-19. ”Generasi muda kita harus diselamatkan. Jadi, kalau lingkungan sekolah seratus persen negatif Covid-19 dan mendapat persetujuan dari orangtua siswa, barulah rasanya aman proses belajar-mengajar secara tatap muka. Kalau ada yang positif Covid-19, ya harus ditunda dulu tatap mukanya,” katanya.

Laka mengapresiasi langkah Pemkab Badung melalui Disdikpora Kabupaten Badung yang telah menyelenggarakan tes swab secara masal. ”Apalagi Menteri Pendidikan tidak menginginkan sekolah menjadi klaster baru,” tandasnya.(bgn122)20122028

Comments
Loading...