Media Informasi Masyarakat

377 “Celepuk dan Kupu-kupu” Ramaikan Lomba Secara Virtual di Denpasar

Denpasar, Bali Global News

Bangkitkan kreativitas pemuda dalam masa pendemi Covid-19 ini, sejumlah pemuda Denpasar membuat sebuah kompetisi layang-layang virtual. Lomba layang-layang virtual ini untuk kedua kalinya diadakan di Denpasar. Kali ini lomba diikuti 377 peserta berasal Bali, Sulawesi Utara, dan Lombok dengan lomba layangan secara virtual pada 12 Juli mendatang di wilayah Sanur, Denpasar.

Demikian disampaikan Kreator Lomba Layang-layang Virtual Kadek Suprapta Meranggi yang lebih dikenal dengan panggilan Deck Sotto saat audiensi dengan Walikota Denpasar. IB Dharmawijaya Mantra, Kamis (9/7) di Kediaman Walikota.

Menurut Deck Sotto, lomba layang-layang virtual kali ini sebenarnya merupakan sesi kedua. Lomba kembali dilaksanakan setelah yang pertama diselenggarakan pada virtual akhir Juni lalu. Karena dianggap sukses, perlombaan ini kembali dilaksanakan sebagai bentuk promosi baru membangkitkan kepercayaan dunia untuk Bali di tengah masa pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum mereda.

Kadek Suprapta mengatakan lomba layang-layang virtual kali ini memilih tema layangan ”Celepuk vs Kupu-kupu”, yang akan dinilai adalah konsep pembuatan layangan, segi paduan warna, cara menaikkan atau menarik layangan di udara, dan seperti biasa di wilayah Bali peserta akan meramaikan lomba ini dengan irama pendamping dari baleganjur.

”Peserta penarik layang-layang virtual disyaratkan menggunakan pakaian adat madya sebagai cara dalam menunjukkan budaya adat di Bali,” ujarnya.

Sedangkan penilaian akan dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom. Dengan begitu, peserta tidak perlu jauh-jauh datang ke zona live center di kawasan Sanur, Denpasar.

Sementara Walikota Rai Mantra mendukung dan menyambut baik lomba layang-layang virtual ini dan mengucapkan terima kasih kepada para pemuda kreatif ini, karena sudah membantu meningkatkan kreativitas para pemuda saat pandemi Covid-19 dengan melaksanakan lomba layangan virtual.

”Saya dukung lomba layangan virtual ini. Ini salah satu membangkitkan kreativitas pemuda dan anak-anak tentunya pada masa pandemik ini. Sebab ini salah satu tradisi budaya Bali yang saat ini anak-anak kecil yang sudah jarang bisa membuat layangan. Otomatis dengan adanya lomba virtual ini anak-anak yang dirumah saja bisa ikut berkreasi dalam menuangkan idenya dalam bentuk warna atau corak layangan mereka nanti,” kata Rai Mantra. (bgn/humas)20070910

Leave A Reply

Your email address will not be published.