Media Informasi Masyarakat

20 Seniman Kanti Molas Pamerkan Lukisannya di Griya Santrian

Denpasar, Dua 20 seniman Kanti Molas memberikan puluhan karya seninya dalam acara Balinese Painting Exhibition di Santrian Art Gallery, Sanur, Denpasar, Jumat (8/11/2024) malam.

“Pemeran kali ini, ada 20 karya lukis tradisional Bali dari buah pikiran masing-masing yang mewakili ciri khas kepribadian, yang mengusung tema Titi Tutur Tatwa. Dimana, pameran kali ini berlangsung hampir 2 bulan 8 November hingga 31 Desember 2024,” kata Ketua Kelompok Seniman Kanti Molas, I Wayan Wartayasa.

Dia menyebutkan makna Titi berarti jembatan atau jalan penghubung dalam usaha mengintisarikan serat cerita menjadi sebuah karya cipta seni lukis. Dalam cerita Tantri, penggelar Mahabarata dan Ramayana tersurat tutur pinutur sebagai pengetahuan kehidupan sosial serta bakti kepada Tuhan, manusia dan alam semesta.

Tercetusnya tema merupakan pengejawantahan Tri Hita Karana dengan penuh suratan pesan keluhuran jiwa memberi petuah dan kebijaksanaan ajaran leluhur. Konteks pameran kali ini, divisualkan secara stilistika-estetika nampak capaian individual memperluas ambang batas nilai antara intensitas rupa yang meluapkan histeria, kesan magis dan duka.

Menurut dia, ide gagasan pameran ini untuk perenungan dan pelestarian juga sebagai ruang mendedikasikan serta membangun apresiasi keberadaan seni rupa klasik maupun tradisional di Bali. Pelestarian dalam menjaga keberlanjutan dengan kreativitas baru yang tetap berakar pada naluri kultural agraris, dan warisan teknik sigar mangsi serta sapuan habur sebagai penegas jali diri seni lukis tradisional Bali.

Dia menuturkan, kelompok Kanti Molas merupakan kumpulan dari pelukis yang berlatar belakang gaya tradisional Bali di daerah Ubud, lahir dari keinginan, kesadaran dan kerinduan untuk berkumpul dan berbagi pengetahuan guna mendapatkan ide-ide cemerlang demi kemajuan dalam bidang berkesenian terutama seni lukis tradisional Bali.

Kelompok Kanti Molas berdiri tahun 2020 yang diprakarsai oleh pelukis I Wayan Wartayasa, dengan pameran perdananya di Museum Puri Lukisan diikuti 20 seniman, meliputi I Ketul Sadia, Made Sujendra (Batuan), Gusti Putu Diatmika, Wayan Mardika (Keliki), I Nyoman Suandi, Made Ariasa, Wayan Wardita, Wayan Rumantara (Payangan), Nyoman Sana, Nyoman Тара (Baung-Sayan), Pande Wayan Brata, Pande Ketut Bawa, Made Arka, Made Awan, Nyoman Sunartha (Tegallalang), Made Sudianta, Kadek Suartika (Tebesaya), Wayan Murka, Dewa Sumartayadnya (Pengosekan) dan I Wayan Wartayasa (Bona). (bgn008)24110913

Comments
Loading...
Learn more here about how Rytr works offline.