Media Informasi Masyarakat

17 Kasus Gagal Ginjal Anak di Bali, Masyarakat Dianjurkan Tak beli Obat Sirup

Denpasar, Baliglobalnews

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom, mengatakan kasus gagal ginjal anak di Pulau Dewata saat ini tercatat 17 kasus sejak Agustus hingga September 2022. Dimana, 11 kasus meninggal dan 6 kasus sudah sembuh.

“Sampai saat ini ada 17 kasus. Tidak ada penambahan kasus. Namun, kami mengimbau masyarakat apabila anaknya sakit, jangan memberikan obat sirup yang dijual bebas terbatas,” ucap Kadinkes Bali di Denpasar pada Jumat (21/10/2022).

Menurut Gede Anom, sebaran kasus dari 17 kasus tersebut ada dua orang dari NTT, masing-masing 1 orang dari Kabupaten Gianyar, Klungkung dan Bangli. Sisanya 12 kasus di Kota Denpasar.

Pihaknya saat ini terus menyosialisasikan kepada masyarakat, apabila ada tanda anak demam, batuk, pilek dan diiringi dengan jumlah air kencing berkurang selama 6 sampai 12 jam, maka wajib dibawa ke pelayanan kesehatan.

Terkait dugaan penyebab gagal ginjal akut ini, karena obat sirup yang mengandung Etilen Glikol-Dietilen Glikol. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder dokter praktik untuk sementara waktu jangan meresepkan obat cair. Demikian juga apotek, sementara waktu tidak menjual obat cair atau sirup yang dijual bebas terbatas hingga ada hasil penelitian.

“Kami tidak melarang. Tapi sementara waktu untuk tidak menjual, karena penelitian ini sedang berproses,” ucapnya.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali, I Gusti Ngurah Sanjaya Putra, juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan anak obat sirup, misalnya obat penurun panas. “Penggantinya bisa dengan bentuk serbuk atau obat suposotoria (obat masuk lewat dubur),” katanya.

Dia menyebutkan 11 kasus anak meninggal akibat gagal ginjal terminal ini datang ke RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah dengan kondisi berat.

“Rata-rata kondisi pasien yang datang sudah kondisi terminal. Artinya, kondisinya tidak baik, dengan Laju Filtrasi glomerulus (LFG) atau fungsi ginjal di bawah 15, sehingga dari beberapa kasus, pada umumnya pasien ini dilakukan cuci darah,” pungkasnya. (bgn008)22102104

Comments
Loading...